Marga Sagala

  1. Partuturan
  2. Tentang Sagala
  3. Marga batak tertua
  4. Tradisi sapaan marga Sagala
  5. Pembangunan Tugu Sagala Raja

Partuturan Marga Sagala

MargaSagala
Diwariskan olehSagala Raja *Generesi ke-3 dari Si Raja Batak
Yang menggunakan marga Sagala adalah keturunan dari
  1. Raja Bangun Rea
  2. Raja Margurgur
  3. Raja Sungkunon
Daerah asalSamosir, Sumatera Utara
Parsadaan
Asal Marga
Garis keturunan
dari Si Raja Batak
Raja Batak

Guru Tatea Bulan

Sagala Raja

Tentang Marga Sagala

Marga Sagala adalah marga yang digunakan oleh keturunan Sagala Raja, yang mulai digunakan sejak generasi ke-keturunan ketiga dari Si Raja Batak. Sebagian besar keturunan marga Marga Sagala berasal dari Samosir, Sumatera UtaraMarga Sagala adalah marga yang digunakan oleh keturunan Sagala Raja, yang mulai digunakan sejak generasi ke-keturunan ketiga dari Si Raja Batak. Sebagian besar keturunan marga Marga Sagala berasal dari Samosir, Sumatera Utara

Sagala Raja adalah anak dari Guru Tatea Bulan. Sagala Raja merupakan keturunan ketiga dari Si Raja Batak, dan generasi pertama dari marga Sagala Generasi pertama

Marga batak tertua

Banyak sumber mengatakan bahwa marga Sagala adalah marga tertua, hal ini dapat diterima karena marga ini digunakan pertama kali oleh cucu si Raja Batak, anak dari Guru Tatea Bulan. Marga Sagala sudah digunakan sejak generasi ketiga dari Si Raja Batak, sementara marga lainnya baru bermunculan setelah generasi tersebut.

Tradisi sapaan marga Sagala

Marga Sagala memiliki keunikan tersendiri dari marga-marga lain dalam hal partuturon / kekerabatan. Jika marga-marga dari daerah Toba, Humbang, Silindung, menggunakan nomor, maka Marga Sagala tidak pernah memakai nomor jika berjumpa/berkenalan sesama marga Sagala.

Panggilan terhadap sesama Marga Sagala berdasarkan Kelahiran, artinya Yang lebih dahulu lahir, itulah yang menjadi si abangan hahadoli. Dalam Tradisi marga Sagala Umurlah yang menjadi patokan dalam hal panjouon /Pemanggilan.

Selain itu juga, jika bertemu sesama marga Sagala, sebaiknya menghindari pertanyaan tentang Sagala apa, mereka berpendapat hal ini cenderung pengkotak-kotakan terhadap marga Sagala. Dengan demikian jika bertemu dengan marga Sagala, sebaiknya bertanya asal kampungnya, bukan Sagala apa.

Dengan pertanyaan yang demikian, maka kita dapat mengetahui bahwa yang menetap di kampung itu adalah Pinompar ni Ompu Sagala Raja Huta Ruar,Huta Bagas, atau Huta Urat.

Pembangunan Tugu Sagala Raja

Plt Bupati Samosir Jabiat Sagala didampingi Calon Bupati Samosir Vandiko T Gultom dan Wakil Ketua DPRD Samosir Pantas Marroha Sinaga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Tugu Sagala Raja.

Keturunan marga Sagala se-dunia melakukan acara peletakan batu pertama pembangunan Tugu/Monumen Sagala Raja, yang dilaksanakan pada hari kamis, 4 Maret 2021 di Gindolok, Sagala, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Acara ini yang diawali dengan kebaktian dipimpin oleh Pdt. Perwin Manullang S.Th yang bertema Kerukunan Yang Sejati.

"Dengan peletakan batu pertama monumen ini, sagala raja dan boru semakin hidup rukun".

Plt Bupati Samosir Jabiat Sagala, mendukung pembangunan Tugu/Monumen yang sudah lama dicita-citakan keturunan Marga Sagala diseluruh dunia.

Marga Sagala salah satu marga tertua di suku Batak Toba khususnya dari Sianjur Mulamula yang diyakini asal muasal orang Batak, harus kita dukung dan semoga menjadi destinasi wisata Sejarah dan budaya," ujar Jabiat.

Salah satu Raja Bius Marga Sagala, Halomoan Sagala mengatakan dengan berdirinya Tugu ini, menunjukkan persatuan dan kesatuan marga Sagala dimanapun berada serta ingat kampung halaman.

"Setelah peletakan pertama ini, keturunan Sagala Raja makin kompak dan ingat pulang kampung,"ujar Halomoan

Dirinya juga berharap Tugu yang akan dibangun ini juga menjadi ikon pariwisata di samosir dan sianjur mulamula secara khusus.

"Letak yang strategis ini, bisa menjadi ikon wisata," tambahnya.

Sementara itu, Plt Sekretaris Punguan Sagala Raja se-Indonesia Reinhard Sagala mengatakan dengan dibangunnya Tugu ini bisa menjadi daya tarik untuk kawula muda mengingat kampung halamannya.

"Kalau Tugu ini sudah jadi, menjadi daya tarik terasendiri bagi para keturunan marga sagala yang diperantauan untuk pulang kampung," harap Reinhard.

Ditempat sama Anggota DPRD Samosir Jonni Sagala menambahkan bahwa acara ini merupakan hal yang sudah lama kita gagasi, baik perantau maupun yang tinggal di Bonapasogit (kampung halaman), mudah mudahan dengan ada monumen ini bisa jadi alat pemersatu dan anak rantau dapat kembali mengingat kampung halaman,"ujar Jonni.

Acara ini dihadiri Sekdakab Samosir yang juga Plh Bupati Samosir Jabiat Sagala, Wakil Ketua DPRD Samosir Pantas Marroha Sinaga dan Vandiko T Gultom.

Informasi lainnya marga Sagala

Pada Sopo Guru Tetea Bulan di Bukit Sulatti di bawah Pusuk Buhit, di dalam bangunan terdapat sejumlah patung keturunan Raja Batak, Guru Tatea Bulan adalah anak dari Raja Batak. Guru Tatea Bulan merupakan keturunan kedua dari Si Raja Batak

Guru Tatea Bulan

Pada Sopo Guru Tetea Bulan di Bukit Sulatti di bawah Pusuk Buhit, di dalam bangunan terdapat sejumlah patung keturunan Raja Batak, Guru Tatea Bulan adalah anak dari Raja Batak. Guru Tatea Bulan merupakan keturunan kedua dari Si Raja Batak

Published : 2020-09-23 12:39:41
Perubahan terakhir : 2022-09-25 18:10:22
Author : Halak batak

Sumber