Sagala Raja: Sejarah dan Asal-usul Marga Sagala
Sagala Raja: Leluhur marga Sagala

Sagala Raja adalah anak dari Guru Tatea Bulan bersama istrinya Sibasoburning
Source: ebatak.com
Author: Regina
Marga batak tertua
Banyak sumber mengatakan bahwa marga Sagala adalah marga tertua, hal ini dapat diterima karena marga ini digunakan pertama kali oleh cucu si Raja Batak, anak dari Guru Tatea Bulan. Marga Sagala sudah digunakan sejak generasi ketiga dari Si Raja Batak, sementara marga lainnya baru bermunculan setelah generasi tersebut.
Tradisi sapaan marga Sagala
Marga Sagala memiliki keunikan tersendiri dari marga-marga lain dalam hal partuturon / kekerabatan. Jika marga-marga dari daerah Toba, Humbang, Silindung, menggunakan nomor, maka Marga Sagala tidak pernah memakai nomor jika berjumpa/berkenalan sesama marga Sagala.
Panggilan terhadap sesama Marga Sagala berdasarkan Kelahiran, artinya Yang lebih dahulu lahir, itulah yang menjadi si abangan hahadoli. Dalam Tradisi marga Sagala Umurlah yang menjadi patokan dalam hal panjouon /Pemanggilan.
Raja Sagala memiliki 2 orang istri. Istri kedua dinikahinya dikarenakan istri pertamanya belum memiliki keturunan. Dan dari keduanya Sagala Raja memiliki anak yang bernama Raja Bangun Rea atau yang biasa disebut Hutaruar. Namun setelah anaknya dari istri kedua lahir, istri pertama Raja Sagala akhirnya mengandung dan melahirkan anak yang diberi nama Raja Margurgur atau yang biasa disebut Hutabagas.
Itulah alasan mengapa keturunan marga Sagala tidak mempertanyakan nomor untuk menentukan siapa yang menjadi abang atau adik, tetapi mereka menggunakan umur. Siapa yang lebih tua, maka dialah yang menjadi abang.
Pembangunan Tugu Sagala Raja
Keturunan marga Sagala se-dunia melakukan acara peletakan batu pertama pembangunan Tugu/Monumen Sagala Raja, yang dilaksanakan pada hari kamis, 4 Maret 2021 di Gindolok, Sagala, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Acara ini yang diawali dengan kebaktian dipimpin oleh Pdt. Perwin Manullang S.Th yang bertema Kerukunan Yang Sejati.
"Dengan peletakan batu pertama monumen ini, sagala raja dan boru semakin hidup rukun".
Plt Bupati Samosir Jabiat Sagala, mendukung pembangunan Tugu/Monumen yang sudah lama dicita-citakan keturunan Marga Sagala diseluruh dunia.
Marga Sagala salah satu marga tertua di suku Batak Toba khususnya dari Sianjur Mulamula yang diyakini asal muasal orang Batak, harus kita dukung dan semoga menjadi destinasi wisata Sejarah dan budaya," ujar Jabiat.Salah satu Raja Bius Marga Sagala, Halomoan Sagala mengatakan dengan berdirinya Tugu ini, menunjukkan persatuan dan kesatuan marga Sagala dimanapun berada serta ingat kampung halaman.
"Setelah peletakan pertama ini, keturunan Sagala Raja makin kompak dan ingat pulang kampung,"ujar Halomoan
Dirinya juga berharap Tugu yang akan dibangun ini juga menjadi ikon pariwisata di samosir dan sianjur mulamula secara khusus.
"Letak yang strategis ini, bisa menjadi ikon wisata," tambahnya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Punguan Sagala Raja se-Indonesia Reinhard Sagala mengatakan dengan dibangunnya Tugu ini bisa menjadi daya tarik untuk kawula muda mengingat kampung halamannya.
"Kalau Tugu ini sudah jadi, menjadi daya tarik terasendiri bagi para keturunan marga sagala yang diperantauan untuk pulang kampung," harap Reinhard.
Ditempat sama Anggota DPRD Samosir Jonni Sagala menambahkan bahwa acara ini merupakan hal yang sudah lama kita gagasi, baik perantau maupun yang tinggal di Bonapasogit (kampung halaman), mudah mudahan dengan ada monumen ini bisa jadi alat pemersatu dan anak rantau dapat kembali mengingat kampung halaman,"ujar Jonni.
Acara ini dihadiri Sekdakab Samosir yang juga Plh Bupati Samosir Jabiat Sagala, Wakil Ketua DPRD Samosir Pantas Marroha Sinaga dan Vandiko T Gultom.