Jika analisis fundamental berfokus pada nilai jangka panjang, Analisis Teknikal adalah seni membaca pergerakan harga jangka pendek hingga menengah. Metode ini menggunakan data pasar historis, terutama grafik harga dan volume perdagangan, untuk mengidentifikasi pola dan tren. Para analis teknikal percaya bahwa semua informasi yang ada sudah tercermin dalam harga, dan bahwa psikologi pasar cenderung bergerak dalam pola yang berulang.
Analisis teknikal adalah perangkat utama bagi para trader. Mereka kurang peduli dengan visi jangka panjang sebuah proyek, dan lebih fokus pada pertanyaan, Kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual?. Dengan menggunakan berbagai macam indikator, mereka mencoba memprediksi pergerakan harga selanjutnya untuk menemukan titik masuk (entry) dan keluar (exit) yang optimal.
Alat yang digunakan dalam analisis ini sangat beragam, namun ada beberapa indikator yang sangat populer dan sering digunakan sebagai titik awal bagi para pemula. Perlu diingat bahwa tidak ada satu pun indikator yang sempurna, dan biasanya para trader menggunakan kombinasi dari beberapa indikator untuk mengkonfirmasi sinyal.
Moving Average (MA)
Moving Average (MA) atau Rata-Rata Pergerakan adalah salah satu indikator yang paling dasar dan banyak digunakan. Fungsinya adalah untuk menghaluskan fluktuasi harga acak pada grafik, sehingga menampilkan sebuah garis yang menunjukkan arah tren secara umum. Ini membantu trader untuk melihat gambaran besar tanpa terganggu oleh "kebisingan" harga harian.
Ada dua jenis MA yang umum digunakan: MA jangka pendek (misalnya, 20 hari) yang lebih cepat bereaksi terhadap perubahan harga, dan MA jangka panjang (misalnya, 200 hari) yang bergerak lebih lambat dan menunjukkan tren utama. MA jangka panjang seringkali dianggap sebagai level support (lantai) atau resistance (atap) yang kuat.
Salah satu sinyal yang paling populer dari indikator ini adalah persilangan (crossover). Ketika MA jangka pendek memotong ke atas MA jangka panjang, ini dikenal sebagai Golden Cross dan sering dianggap sebagai sinyal beli (bullish). Sebaliknya, ketika MA jangka pendek memotong ke bawah, ini disebut Death Cross dan dianggap sebagai sinyal jual (bearish).
Relative Strength Index (RSI)
Relative Strength Index (RSI) adalah indikator momentum yang berfungsi seperti speedometer untuk pergerakan harga. Indikator ini bergerak dalam skala 0 hingga 100 dan digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual) dari sebuah aset.
Secara umum, jika RSI bergerak di atas level 70, ini menandakan bahwa aset mungkin sudah terlalu banyak dibeli dalam waktu singkat dan berpotensi mengalami koreksi harga turun. Sebaliknya, jika RSI berada di bawah level 30, ini menandakan bahwa aset mungkin sudah terlalu banyak dijual dan berpotensi untuk mengalami kenaikan harga kembali.
Meskipun begitu, penting untuk tidak mengandalkan RSI secara buta. Dalam tren yang sangat kuat, sebuah aset bisa bertahan di zona overbought atau oversold untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, RSI paling efektif digunakan sebagai sinyal konfirmasi bersama dengan indikator lain untuk menentukan potensi titik balik harga.
Bollinger Bands
Bollinger Bands adalah indikator yang berguna untuk mengukur volatilitas pasar. Indikator ini terdiri dari tiga garis yang digambar pada grafik harga: sebuah garis MA di tengah, serta sebuah garis atas dan bawah yang posisinya ditentukan oleh standar deviasi dari pergerakan harga.
Pita (bands) ini akan melebar ketika volatilitas harga sedang tinggi dan akan menyempit ketika pasar sedang tenang atau volatilitasnya rendah. Ini memberikan gambaran visual kepada trader mengenai kondisi pasar saat ini. Harga cenderung bergerak di antara kedua pita ini.
Salah satu cara sederhana untuk menggunakannya adalah dengan melihat posisi harga relatif terhadap pita. Ketika harga menyentuh pita bagian bawah, ini bisa dianggap sebagai sinyal bahwa aset tersebut relatif murah (oversold) dan mungkin akan naik kembali menuju garis tengah. Sebaliknya, ketika harga menyentuh pita bagian atas, ini bisa dianggap sebagai sinyal bahwa aset relatif mahal (overbought).