Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Rambe

Marga Rambe: Warisan Rambe Sumerham, Generasi ke-7 dari Si Raja Batak. Marga Rambe merupakan turunan dari marga Simamora.


Tugu Tuan Sumerham Rambe
Tugu Tuan Sumerham Rambe
Tugu Tuan Sumerham Rambe terletak di Pakkat Hauagong, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia
Source: ebatak.com
Author: Regina

Marga Rambe: Keturunan Tuan Sumerham, Anak Simamora

Marga Rambe adalah salah satu marga Batak yang berasal dari keturunan Tuan Sumerham, anak dari Raja Simamora dengan Boru Pasaribu. Marga ini merupakan bagian dari subklan dalam garis keturunan Simamora, salah satu marga besar dalam masyarakat Batak Toba.

Asal Usul Marga Rambe

Tuan Sumerham lahir dari pernikahan antara Simamora dengan Boru Pasaribu, yang sebenarnya adalah istri pertama Raja Simamora. Namun karena Boru Pasaribu lama belum memiliki keturunan, Raja Simamora menikah lagi dengan Si Boru Panggabean boru Lontung, yang kemudian melahirkan tiga anak: Purba, Manalu, dan Debataraja.

Setelah itu, Boru Pasaribu akhirnya melahirkan Tuan Sumerham. Sebagian besar keturunan Tuan Sumerham memilih menggunakan Rambe sebagai nama marga, untuk membedakan diri dari keturunan istri kedua Simamora, meskipun secara genealogis tetap dianggap bagian dari marga Simamora.

Posisi Marga Rambe dalam Tarombo

Dalam struktur tarombo atau silsilah Batak, Rambe tetap termasuk dalam garis keturunan Simamora. Ikatan darah dengan keturunan marga Purba, Manalu, dan Debataraja diakui, dan mereka tetap diposisikan sebagai satu saudara. Namun, penamaan marga Rambe juga menjadi bentuk penghormatan terhadap keturunan Boru Pasaribu, yang sempat tersisih secara posisi sosial karena lama tidak memiliki keturunan.

Penyebaran dan Identitas Kultural

Saat ini, marga Rambe tersebar di berbagai wilayah di Sumatera Utara, seperti Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, hingga Labuhanbatu dan Medan. Dalam masyarakat adat Batak, marga Rambe tetap menjalankan tradisi, aturan dalihan na tolu, dan hubungan kekerabatan sebagaimana marga Batak lainnya.

Kendati menggunakan nama marga yang berbeda, keturunan Tuan Sumerham seringkali tetap menjalin hubungan dekat dengan keturunan marga Simamora, baik dalam pertemuan adat maupun dalam kegiatan kekeluargaan seperti pesta unjuk, mangulosi, dan acara adat lainnya.

Marga Rambe adalah marga yang diwariskan oleh Rambe Sumerham. Rambe Sumerham adalah Generasi ke-7 dari Si Raja Batak. Marga Rambe merupakan turunan dari marga Simamora. Marga ini digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba, Angkola dan Mandailing.

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Rambe

Marga Rambe merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba, Angkola dan Mandailing.

Marga Rambe termasuk dalam kelompok marga Simamora.

Mataniari Binsar dari Rambe adalah Marga Pardosi, karena Boru Pardosi istrinya, merupakan keturunan dari marga tersebut.

Tidak ditemukan data terkait padan marga Rambe.

Marga Rambe umumnya didominasi oleh individu yang berkeyakinan Kristen dan Islam, namun ada juga sebagian yang beragama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, termasuk kepercayaan lokal serta keyakinan lainnya.

Keturunan marga Rambe adalah anggota keluarga dari generasi-generasi berikutnya yang masih memiliki garis keturunan dari Rambe Sumerham. Anak dari Rambe Sumerham adalah Raja Perak, Raja Moleole dan Tumpak Martahi.

Jumat, 18 April 2025, 18:18 | Jumat, 18 April 2025, 18:18 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah