Siboru Rumbang Nauli Haro

Si boru Rumbang Nauli adalah putri kedua dari Datu Sangap Nauli dan boru Maurung, istri kedua Datu Sangap Nauli. Setelah menikah dengan boru Maurung, Datu Sangap Nauli tinggal di Lumban Huala, dan di sana mereka membangun keluarga baru. Si boru Rumbang Nauli lahir dari pernikahan kedua ini sebagai anak perempuan mereka yang kedua, setelah Nan Dameuluan yang merupakan anak pertama dari pernikahan pertama Datu Sangap Nauli.

Selama hidupnya, Si boru Rumbang Nauli tumbuh menjadi seorang gadis yang bijaksana dan sangat dihormati di keluarganya. Meskipun ia tidak menikah, ia memiliki banyak pengalaman hidup yang mengajarkan tentang keberanian dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup. Si boru Rumbang Nauli sangat dekat dengan ayahnya, Datu Sangap Nauli, dan kedekatan mereka membuatnya menjadi salah satu tokoh yang dihormati dalam keluarga besar mereka.

Setelah Datu Sangap Nauli meninggal, kehidupan Si boru Rumbang Nauli mulai mengalami perubahan besar. Ia mewarisi pusaka-pusaka dan ilmu gaib yang dimiliki oleh ayahnya. Namun, karena ketakutan terhadap kekuatan yang dimilikinya, Si boru Rumbang Nauli merasa bingung dan cemas. Dalam kekhawatirannya, pusaka-pusaka tersebut akhirnya jatuh ke tangan adiknya, Tuan Morgu, yang kemudian membuangnya ke sungai tanpa sepengetahuan Si boru Rumbang Nauli.

Setelah kejadian tersebut, Si boru Rumbang Nauli merasa sangat gelisah dan takut. Ketakutannya semakin besar, dan akhirnya ia memutuskan untuk memasuki peti pusaka yang berisi kekuatan gaib itu. Tanpa disadari, ia berubah menjadi hantu yang dikenal dengan nama Si boru k Setean Nauli atau Sombaon Sipalangka.

Hingga saat ini, roh Si boru Rumbang Nauli, yang dikenal dengan nama Si boru Setean Nauli, menjadi sosok yang dihormati dan dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Ia dipercaya menjaga dan melindungi daerah sekitar hulu jembatan Porsea, dan kisah hidupnya tetap menjadi bagian dari legenda yang diturunkan secara turun-temurun oleh keturunan dan masyarakat sekitar.