Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Toga Aritonang: Sejarah dan Asal-usul Marga Aritonang

Toga Aritonang: Leluhur marga Aritonang


Tugu Aritonang
Tugu Aritonang
Tugu Toga Aritonang di Aritonang, Muara, Tapanuli Utara.
Source: googleusercontent.com
Author: Yason Rajagukguk

Toga Aritonang adalah salah satu leluhur Bangso Batak yang mewariskan marga Aritonang kepada keturunannnya. Toga Aritonang merupakan Generasi Ke-5 dari Si Raja Batak.

Toga Aritonang memiliki 3 orang anak laki-laki, yaitu Ompu Sunggu, Rajagukguk dan Tuan Simaremare.

Ayah dari Toga Aritonang adalah Si Raja Lontung

Ibu dari Toga Aritonang adalah Si Boru Pareme

Opung Suhut Doli (Kakek dari ayah) dari Toga Aritonang adalah Tuan Saribu Raja

Opung Suhut Boru (Nenek dari ayah) dari Toga Aritonang adalah Si Boru Pareme

Opung Bao Doli (Kakek dari ibu) dari Toga Aritonang adalah Guru Tatea Bulan

Opung Bao Boru (Nenek dari ibu) dari Toga Aritonang adalah Sibasoburning

Belum ada data tentang istri dari Toga Aritonang

Amangtua/ Amanguda dari Toga Aritonang adalah Raja Iborboran dan Raja Galeman, perlu diketahui, amangtua/ amanguda adalah saudara laki-laki dari ayah, mereka adalah saudara laki-laki dari ayah Toga Aritonang yaitu Si Raja Lontung. Jadi, Toga Aritonang memanggil amangtua/ amanguda kepada seluruh saudara laki-laki dari ayahnya, atau anak laki-laki dari opung suhut nya, yaitu Tuan Saribu Raja

Berdasarkan data tarombo yang tercatat di eBatak.com, Opung Suhut Toga Aritonang, yaitu Tuan Saribu Raja tidak memiliki boru. Dengan demikian, Toga Aritonang tidak memiliki Namboru

Bonatulang dari Toga Aritonang adalah Raja Uti, Tuan Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Silau Raja. Bonatulang adalah tulang dari Ayah. Mereka adalah tulang dari Si Raja Lontung, ayah dari Toga Aritonang. Jadi, Toga Aritonang mar Bonatulang kepada anak laki-laki dari Guru Tatea Bulan.

Sayangnya, kami belum menemukan informasi tentang Bonaniari dari Toga Aritonang. Namun, kami telah menemukan Ibu Guru Tatea Bulan, yaitu Putri dari Siam. Tetapi kami belum mengetahui siapa orang tuanya. Bonaniari adalah tulang dari opung dari pihak Ayah. Sebagaimana diketahui, Guru Tatea Bulan adalah opung suhut dari Si Raja Lontung, yang merupakan ayah dari Toga Aritonang. Oleh karena itu, kami perlu menemukan orang tua dari Putri dari Siam, karena anak laki-laki dari orang tua Putri dari Siam inilah Bonaniari dari Toga Aritonang.

Tulang dari Toga Aritonang adalah Raja Uti, Tuan Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Silau Raja. Tulang adalah saudara laki-laki dari Ibu. Mereka adalah saudara laki-laki dari Si Boru Pareme, ibu dari Toga Aritonang. Jadi, Toga Aritonang mar Tulang kepada seluruh anak laki-laki dari opung bao nya, yaitu Guru Tatea Bulan.

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan informasi Tulang Rorobot dari Toga Aritonang. Perlu diketahui, Tulang Rorobot adalah tulang dari Ibu, Kita sudah memiliki informasi terkait Ibu Toga Aritonang yaitu Si Boru Pareme. Lalu kita sudah menemukan Opung Bao Borunya yaitu Sibasoburning. Namun kita belum mendapatkan informasi terkait siapa orang tua dari Opung Bao Borunya tersebut. Untuk menemukan siapa Tulang Rorobot Toga Aritonang kita harus mendapatkan informasi tentang orang tua dari Opung Bao Borunya. Sebab, Tulang Rorobot dari Toga Aritonang adalah tulang dari Ibunya, dan itu berarti saudara laki-laki dari Opung Bao Borunya

Marga Aritonang merupakan salah satu marga Batak yang memiliki konsentrasi pemukiman di daerah Muara, yang terletak di pesisir timur Danau Toba. Selain itu, keturunan Aritonang juga banyak ditemukan di wilayah Pulau Sibandang, Barus, dan Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Meskipun demikian, seiring waktu, banyak dari mereka yang merantau ke berbagai daerah dan berkembang sejak berabad-abad yang lalu.

Beberapa desa seperti Silando, Hutaginjang, dan Tapian Nauli juga memiliki populasi besar dari marga Aritonang. Meskipun secara geografis desa-desa ini tidak berada langsung di Muara, namun secara historis marga Aritonang telah berperan dalam menyatukan desa-desa tersebut sehingga kini masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Muara. Hal ini menunjukkan pengaruh kuat marga Aritonang dalam membentuk komunitas dan struktur sosial di daerah sekitarnya.

Di daerah Muara, keturunan Aritonang umumnya menggunakan nama marga sesuai alur percabangan dari ketiga anak laki-laki leluhur mereka. Namun, bagi mereka yang telah merantau jauh sejak berabad lalu, nama Aritonang sering digunakan secara umum sebagai identitas utama. Selain itu, dalam sejarahnya, terjadi perpecahan dalam keluarga besar keturunan Rajagukguk, yang menyebabkan terbentuknya marga baru, yaitu Haro (Rajagukguk). Meskipun jumlahnya tidak sebanyak marga lainnya, keberadaan marga Haro kini diakui sebagai bagian dari kelompok marga Batak yang lebih luas.

Kamis, 24 September 2020, 00:05 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

Sejarah

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi