Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Aritonang

Marga Aritonang: Warisan Toga Aritonang, Generasi ke-5 dari Si Raja Batak. Marga Aritonang memiliki cabang turunan marga Ompu Sunggu, Rajagukguk dan Simaremare.


Tugu Aritonang
Tugu Aritonang
Tugu Toga Aritonang di Aritonang, Muara, Tapanuli Utara.
Source: googleusercontent.com
Author: Yason Rajagukguk

Marga Aritonang merupakan salah satu marga Batak yang memiliki konsentrasi pemukiman di daerah Muara, yang terletak di pesisir timur Danau Toba. Selain di Muara, keturunan Toga Aritonang juga banyak bermukim di wilayah Pulau Sibandang, Barus, dan Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Seiring berjalannya waktu, banyak dari mereka merantau ke berbagai daerah, memperluas komunitas dan keberadaan marga Aritonang sejak berabad-abad lalu.

Beberapa desa seperti Silando, Hutaginjang, dan Tapian Nauli juga memiliki populasi besar dari marga Aritonang. Secara geografis, desa-desa ini tidak berada langsung di Muara, namun secara historis, marga Aritonang memiliki peran penting dalam menyatukan desa-desa tersebut, sehingga kini termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Muara. Hal ini mencerminkan pengaruh kuat keturunan Toga Aritonang dalam membentuk komunitas dan struktur sosial di daerah sekitarnya.

Di daerah Muara, keturunan Toga Aritonang umumnya menggunakan nama marga berdasarkan alur percabangan dari ketiga anak laki-laki Toga Aritonang, yaitu Ompu Sunggu, yang mewariskan marga Ompu Sunggu; Rajagukguk, yang mewariskan marga Rajagukguk; dan Tuan Simaremare, yang mewariskan marga Simaremare. Namun, bagi mereka yang telah merantau jauh sejak berabad-abad lalu, nama Aritonang sering digunakan secara umum sebagai identitas utama.

Selain itu, dalam sejarahnya, terjadi perpecahan dalam keluarga besar keturunan Rajagukguk, yang menyebabkan terbentuknya marga baru, yaitu Haro, yang diwariskan oleh Tagor Dilaut.

Marga Aritonang adalah marga yang diwariskan oleh Toga Aritonang. Toga Aritonang adalah Generasi ke-5 dari Si Raja Batak. Marga Aritonang memiliki cabang turunan marga Ompu Sunggu, Rajagukguk dan Simaremare.Marga Aritonang berasal dari Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia Marga ini digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Aritonang

Marga Aritonang merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Marga Aritonang termasuk dalam kelompok marga Raja Lontung.

Marga Aritonang berasal dari Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia

Mataniari Binsar dari Aritonang adalah Marga Tamba, karena Boru Tamba istrinya, merupakan keturunan dari marga tersebut.

Tidak ditemukan data terkait padan marga Aritonang.

Marga Aritonang memiliki tugu sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur mereka di daerah asalnya, seperti halnya beberapa marga Batak lainnya. Tugu marga Aritonang dapat ditemukan di Aritonang, Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia.

Marga Aritonang umumnya didominasi oleh individu yang berkeyakinan Kristen dan Islam, namun ada juga sebagian yang beragama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, termasuk kepercayaan lokal serta keyakinan lainnya.

Keturunan marga Aritonang adalah anggota keluarga dari generasi-generasi berikutnya yang masih memiliki garis keturunan dari Toga Aritonang. Anak dari Toga Aritonang adalah Ompu Sunggu, Rajagukguk dan Tuan Simaremare.

Selasa, 22 September 2020, 09:08 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah