Dalam mitologi Hindu, terdapat tiga dewa utama yang membentuk Trimurti, yaitu:
- Brahma: Dewa pencipta, yang bertanggung jawab untuk menciptakan alam semesta dan segala isinya.
- Vishnu: Dewa pemelihara, yang menjaga dan memelihara alam semesta serta sering berinkarnasi dalam bentuk avatara untuk menyeimbangkan kebaikan dan kejahatan.
- Shiva: Dewa penghancur, yang berperan dalam siklus penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran alam semesta untuk memberi ruang bagi ciptaan baru.
Brahma: Sang Pencipta Alam Semesta
Brahma, dalam konsep Trimurti, menempati posisi sebagai dewa pencipta. Ia diyakini sebagai kekuatan yang mewujudkan alam semesta dan segala isinya dari ketiadaan. Brahma sering digambarkan dengan empat kepala yang menghadap ke empat penjuru mata angin, melambangkan pengetahuannya yang luas dan kemampuannya mengawasi seluruh ciptaan. Ia juga sering memegang kitab suci (Veda), tasbih (aksamala), kendi air (kamandalu), dan bunga teratai, yang masing-masing memiliki makna simbolis terkait dengan proses penciptaan, waktu, dan kesucian. Meskipun perannya sentral dalam menciptakan alam semesta, Brahma tidak menjadi fokus utama pemujaan seperti Vishnu dan Shiva. Namun, keberadaannya tetap esensial dalam siklus kosmik Hindu.
Meskipun Brahma adalah pencipta, terdapat berbagai mitos mengenai kelahirannya. Salah satu yang paling umum adalah ia muncul dari bunga teratai yang tumbuh dari pusar Vishnu saat Vishnu sedang bermeditasi setelah siklus kehancuran alam semesta. Ada pula cerita yang menyebutkan Brahma lahir dari pikiran Brahman, realitas tertinggi dalam filsafat Hindu. Dewi Saraswati, dewi ilmu pengetahuan dan seni, sering dianggap sebagai sakti atau pendamping Brahma, melambangkan bahwa penciptaan erat kaitannya dengan kebijaksanaan dan pengetahuan. Kendaraan Brahma adalah Hamsa, seekor angsa atau bangau suci yang melambangkan kebijaksanaan dan pemisahan antara yang baik dan yang buruk.
Peran Brahma dalam mitologi Hindu lebih fokus pada tindakan penciptaan awal. Setelah alam semesta tercipta, peran pemeliharaan dan penghancuran diambil alih oleh Vishnu dan Shiva. Meskipun demikian, Brahma tetap dihormati sebagai arsitek agung kosmos. Siklus penciptaan yang dilakukan oleh Brahma bukanlah kejadian tunggal, melainkan proses yang berulang dalam skala waktu kosmik yang sangat besar (kalpa). Setelah periode penciptaan, alam semesta akan dipelihara oleh Vishnu untuk jangka waktu tertentu, sebelum akhirnya dihancurkan oleh Shiva untuk kemudian diciptakan kembali oleh Brahma pada siklus berikutnya.
Vishnu: Sang Pemelihara Keseimbangan
Vishnu, sebagai anggota kedua Trimurti, memiliki peran krusial sebagai dewa pemelihara alam semesta. Tugas utamanya adalah menjaga keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan, serta melindungi dharma (tata kosmik dan kebenaran). Vishnu sering digambarkan dengan kulit berwarna biru atau hitam, melambangkan keluasan dan kemahakuasaannya. Ia biasanya memegang empat atribut penting: cakra (senjata berbentuk roda bergerigi yang melambangkan pikiran dan keadilan), gada (tongkat yang melambangkan kekuatan), terompet kerang (shankha) yang melambangkan suara suci Om, dan bunga teratai (padma) yang melambangkan kemurnian dan kesadaran.
Salah satu aspek penting dari Vishnu adalah kemampuannya untuk berinkarnasi (avatara) ke dunia dalam berbagai wujud untuk menegakkan dharma dan menyelamatkan umat manusia dari ancaman kejahatan. Sepuluh inkarnasi utama Vishnu (Dasa Avatara) sangat terkenal dalam mitologi Hindu, termasuk Matsya (ikan), Kurma (kura-kura), Varaha (babi hutan), Narasimha (manusia-singa), Vamana (kurcaci), Parasurama (ksatria bersenjata kapak), Rama (pangeran ideal), Krishna (pemimpin bijaksana dan kekasih), Buddha (pangeran yang mencapai pencerahan), dan Kalki (inkarnasi masa depan yang akan datang untuk mengakhiri Kali Yuga). Setiap avatara memiliki kisah dan tujuan unik dalam memulihkan keseimbangan dunia.
Dewi Lakshmi, dewi kekayaan, kemakmuran, dan keberuntungan, adalah sakti atau pendamping Vishnu. Mereka sering digambarkan bersama, melambangkan harmoni antara pemeliharaan dan kemakmuran. Vishnu bersemayam di Vaikuntha, surga kediamannya, dan sering digambarkan berbaring di atas ular suci Shesha (Ananta), yang melambangkan kekekalan. Kendaraan Vishnu adalah Garuda, seekor burung mitos yang kuat dan gagah perkasa, melambangkan kekuatan dan kecepatan dalam menjalankan tugas pemeliharaan alam semesta. Pemujaan terhadap Vishnu dan berbagai avataranya sangat luas dan merupakan salah satu tradisi utama dalam Hinduisme (Vaishnavisme).
Shiva: Sang Penghancur dan Pembaharu
Shiva, dewa ketiga dalam Trimurti, seringkali disalahpahami hanya sebagai dewa penghancur. Namun, perannya jauh lebih kompleks dan mendalam. Shiva adalah dewa transformasi, peleburan, dan pembaharuan. Penghancuran yang dilakukannya dipandang sebagai bagian penting dari siklus kosmik yang membuka jalan bagi penciptaan baru. Ia sering digambarkan sebagai seorang yogi yang bermeditasi di Gunung Kailash, dengan rambut gimbal yang mengalirkan sungai suci Gangga, bulan sabit di kepalanya, dan ular kobra melilit lehernya. Mata ketiganya melambangkan kebijaksanaan dan kemampuannya untuk melihat melampaui masa kini.
Shiva memiliki banyak aspek dan manifestasi, masing-masing dengan nama dan peran yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah Nataraja (raja penari yang melambangkan siklus kosmik), Mahadeva (dewa agung), Rudra (dewa badai dan kemarahan), dan Shankara (pembawa keberuntungan). Ia juga sering dipuja dalam bentuk lingga, simbol energi dan potensi kreatif. Dewi Parvati, dewi kekuatan, kesuburan, dan pengabdian, adalah sakti atau pendamping utama Shiva. Mereka memiliki dua putra yang terkenal, yaitu Ganesha (dewa kebijaksanaan dan penghilang rintangan) dan Kartikeya (dewa perang dan keberanian).
Kendaraan Shiva adalah Nandi, seekor lembu suci yang melambangkan kekuatan, kejujuran, dan keadilan. Tempat tinggal Shiva adalah Gunung Kailash di Himalaya, yang dianggap sebagai pusat spiritual alam semesta. Meskipun perannya mencakup penghancuran, tujuan utama Shiva adalah untuk membebaskan jiwa dari keterikatan duniawi dan membimbing mereka menuju pembebasan (moksha). Pemujaan terhadap Shiva (Shaivisme) adalah tradisi besar lainnya dalam Hinduisme, dengan berbagai sekte dan praktik yang berfokus pada berbagai aspek dan manifestasinya.