Istana Raja Sisingamangaraja XII
Istana Sisingamangaraja: Jejak Sejarah dan Perjuangan Pahlawan Batak

Komplek Istana Raja Sisingamangaraja terletak di Desa Simamora, Bakkara, Lumban Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan. Kompleks ini merupakan istana peninggalan raja Sisingamangaraja XII yang dulu menjadi tempat tinggal raja (Rumah Bolon, Sopo Bolon, dan Sopo Parsaktian), di dalam kompleks ini juga terdapat makan dari Raja Sisingamangaraja X dan Raja Sisingamangaraja XI.
Istana Sisingamangaraja, terletak di Desa Lumban Raja, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, merupakan saksi bisu perjuangan heroik Sisingamangaraja XII melawan penjajahan Belanda. Dengan luas sekitar 100 meter persegi, istana ini terdiri dari tiga bangunan utama: Ruma Bolon, Ruma Parsaktian, dan Sopo Bolon. Bangunan-bangunan ini tidak hanya memiliki nilai arsitektur khas Batak, tetapi juga menyimpan cerita perjuangan dan strategi perlawanan terhadap kolonialisme.
Pada tahun 1878, Belanda melakukan ekspedisi militer yang menyebabkan penghancuran sebagian besar istana, termasuk pembakaran Ruma Bolon. Namun, semangat perlawanan Sisingamangaraja XII tidak padam. Ia terus memimpin perlawanan hingga akhirnya gugur pada 17 Juni 1907 di Dairi. Kini, istana ini tidak hanya menjadi destinasi wisata sejarah, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Batak.