Tuan Nahoda Nababan: Parturuan anak Ompu Raja Nauli II

Tuan Nahoda Nababan adalah keturunan (sundut) ke-11 dari Borsak Mangatasi dan anak bungsu (anak ke-3) dari Ompu Raja Nauli II dengan ibu boru Simaremare. Ia memiliki dua saudara laki-laki, yaitu Ompu Gumulan dan Ompu Ransang, serta seorang saudara perempuan yang menikah dengan marga Batubara dari Hutaraja.

Tuan Nahoda menikah dengan Boru Sianturi dari Situmtuman, Muara. Anak-anak mereka adalah Tuan Nagani, Ompu Banggar, dan seorang anak perempuan yang menikah dengan marga Silalahi dari Pansurbatu, Silindung. Tuan Nagani memiliki anak laki-laki, yaitu Ompu Sotardok dan Ompu Golto dari istri boru Boru Situmeang asal dusun Pansinaran, Sipoholon, serta Ompu Mauniottang dari istri boru Boru Silitonga asal Sibuntuon, Desa Sitabotabo.

Keturunan Tuan Nagani umumnya tinggal di Parranjoan. Boru Tuan Nagani menikah dengan Simanjuntak (Guru Tahuak) dari Lobu Nauli, Sipahutar, dan Boru Tuan Nagani menikah dengan marga Panggabean dari Huta Panggabean, Desa Tapian Nauli, Sipoholon. Sementara itu, anak-anak dari Ompu Banggar adalah Ompu Pulo, Ompu Jojor, Ompu Goppul, Ompu Harangan, dan Ompu Nagasuksang, serta seorang anak perempuan yang menikah dengan marga Hutauruk dari Sipoholon dan marga Bakara dari Peanajagar, Tarutung. Keturunan mereka umumnya tinggal di Lumbanholbung.

Jika satu generasi (sundut) diasumsikan berlangsung selama 25 tahun, maka Tuan Nahoda diperkirakan hidup pada tahun 1750–1800-an. Rumah terakhirnya dihuni oleh Bismar Nababan (generasi ke-18), yang merupakan satu-satunya rumah sopo (rumah adat Batak) yang masih berdiri pada tahun 1960-an di Hutabagasan, Parranjoan. Rumah tersebut akhirnya dibongkar pada tahun 1970-an karena kondisinya yang sudah lapuk dimakan usia. Hingga kini, keturunan Tuan Nahoda diperkirakan berjumlah sekitar 250 kepala keluarga, belum termasuk boru (anak perempuan dan keturunannya).