Silsilah, partuturan dan tarombo Raja Toga Sirait
Raja Toga Sirait Tercatat sebagai Marga Sirait (Generasi pertama) adalah anak dari Raja Mangatur bersama istrinya Deak Bintang Harugasan. Istri dari Raja Toga Sirait adalah Manotalan Boru Limbong.. Sebagian besar keturunan cucu Raja Narasaon ini berasal dari Pulau Samosir, Sumatera Utara.

Tambak Raja Toga Sirait terletak di Parsaoran Sibisa, Ajibata, Toba, Sumatera Utara
Source: googleusercontent.com
URL: https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipOudO4Hzn6O3Xyi3C9D4y18EQa46e7trEnprDJc=s1360-w1360-h1020
Author: Sihar Roni
Tabel Partuturan Raja Toga Sirait
Nama | Raja Toga Sirait [Generasi ke-7 dari Si Raja Batak.] |
Marga | Sirait [Generasi pertama] |
Istri | |
Anak | |
Among na (Bapak) | Raja Mangatur |
Inong na (Ibu) | Deak Bintang Harugasan |
Ompung Doli na (Kakek dari pihak Bapak) | Raja Narasaon |
Daerah asal | Pulau Samosir, Sumatera Utara |
Tarombo marga Sirait masih menjadi topik perdebatan di kalangan keturunan Raja Toga Sirait hingga saat ini. Salah satu isu utama yang masih diperdebatkan adalah kebenaran dan keakuratan silsilah keluarga, khususnya mengenai kedudukan dari Sirait Nalomloman dan Raja Mardobur. Perbedaan pandangan ini telah menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian terkait asal-usul keluarga Sirait, yang menjadi bagian penting dalam sejarah marga tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa data yang tercantum pada tarombo digital Ebatak semata-mata berdasarkan pada informasi yang ada pada tambak Toga Raja Sirait, dan mungkin masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut dari berbagai pihak yang memiliki pengetahuan lebih dalam mengenai sejarah marga Sirait. Oleh karena itu, pembaca diharapkan untuk memahami bahwa informasi ini mungkin belum sepenuhnya akurat dan dapat berubah seiring dengan berkembangnya penelitian atau temuan baru.
Meskipun kontroversi ini tetap ada, momen-momen perayaan dan penghormatan terhadap leluhur tetap dijaga dengan baik, dan menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan kekeluargaan serta melestarikan warisan budaya Batak yang kaya.