Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Tumanggor

Marga Tumanggor: Warisan Tumanggor, Generasi ke-9 dari Si Raja Batak. Marga Tumanggor merupakan turunan dari marga Simbolon.


Tugu marga Tumanggor
Tugu marga Tumanggor
Tugu marga Tumanggor dapat ditemukan di Sionom Hudon Tonga, Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia
Source: ebatak.com
Author: Regina
Marga Tumanggor adalah marga yang diwariskan oleh Tumanggor. Tumanggor adalah Generasi ke-9 dari Si Raja Batak. Marga Tumanggor merupakan turunan dari marga Simbolon. Marga Tumanggor berasal dari Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia Marga ini digunakan oleh etnis Batak dari suku Pakpak dan Toba.

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Tumanggor

Marga Tumanggor merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Pakpak dan Toba.

Marga Tumanggor termasuk dalam kelompok marga Sionom Hudon.

Marga Tumanggor berasal dari Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia

Mataniari Binsar dari Tumanggor adalah Marga Sihotang, karena Soripada Tumanggor istrinya, merupakan keturunan dari marga tersebut.

Tidak ditemukan data terkait padan marga Tumanggor.

Marga Tumanggor memiliki tugu sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur mereka di daerah asalnya, seperti halnya beberapa marga Batak lainnya. Tugu marga Tumanggor dapat ditemukan di Sionom Hudon Tonga, Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia.

Marga Tumanggor umumnya didominasi oleh individu yang berkeyakinan Kristen dan Islam, namun ada juga sebagian yang beragama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, termasuk kepercayaan lokal serta keyakinan lainnya.

Keturunan marga Tumanggor adalah anggota keluarga dari generasi-generasi berikutnya yang masih memiliki garis keturunan dari Tumanggor. Anak dari Tumanggor adalah Gala Tumanggor dan Galung Tumanggor.

Selasa, 22 September 2020, 09:08 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah