Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Simbolon
Marga Simbolon: Warisan Simbolon Tua, Generasi ke-6 dari Si Raja Batak. Marga Simbolon memiliki cabang turunan marga Simbuyak, Tinambunan, Tumanggor, Maharaja, Turutan, Pinayungan dan Nahampun.

Ebatak | Ensiklopedia Batak
Simbolon Tua dan Boru Limbong memiliki dua orang anak, yaitu Tuan Sori Raja dan Martua Raja. Kedua keturunan Simbolon ini diakui oleh Punguan Simbolon (PSBI) sebagai pokok dari Si Pitu Sohe—tujuh keluarga besar yang memiliki pengaruh penting dalam marga Simbolon.
Suri Raja
Tuan Sori Raja, dikenal juga dengan nama Tunggul Sibisa, memiliki peran penting dalam sejarah marga Simbolon. Tuan Sori Raja memiliki beberapa istri yang menurunkan beberapa keturunan yang terkenal di kalangan masyarakat Batak, antara lain:
- Marria Rudang Bako
Dari pernikahannya dengan Marria Rudang Bako, Tuan Sori Raja menurunkan Simbolon Tuan Nahoda Raja I. Keturunan Simbolon Tuan Nahoda Raja I yang bermukim di daerah Kalasan (Kelasen) kemudian menurunkan kelompok marga baru, yang dikenal sebagai Sionom Hudon (Enam Periuk). Enam marga ini adalah: - Leang Nagurasta
Dari pernikahannya dengan Leang Nagurasta, Tuan Sori Raja menurunkan Tuan Juara Bulan. Beberapa literatur menyebut nama beliau dengan nama Simbolon Panihai, namun menurut kesepakatan dari Punguan Simbolon (PSBI), nama yang diterima secara resmi adalah Tuan Juara Bulan. Keturunan dari Tuan Juara Bulan dan Simbolon Tuan Nahoda Raja I seringkali saling terkait dan menggunakan nama "Tuan" sebagai penghormatan, yang mengarah pada keturunan yang tidak ingin dipisahkan antara keduanya. - Boru Manurung
Dari pernikahannya dengan Boru Manurung, Tuan Sori Raja menurunkan dua keturunan penting:
Martua Raja
Martua Raja, saudara dari Tuan Sori Raja, juga memiliki keturunan yang terkenal, antara lain:
Keturunan Martua Raja ini memainkan peran penting dalam sejarah marga Simbolon dan masih dihormati dalam masyarakat Batak hingga kini.
Peran Simbolon Tua dan Boru Limbong dalam Punguan Simbolon (PSBI)
Kedua anak Simbolon Tua, Tuan Sori Raja dan Martua Raja, berperan sangat besar dalam perkembangan marga Simbolon, yang diakui sebagai bagian dari Si Pitu Sohe dalam Punguan Simbolon (PSBI). Si Pitu Sohe merujuk pada tujuh marga besar yang menjadi pokok dari kelompok marga Simbolon dan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam adat dan budaya Batak.
- Tuan Sori Raja dengan keturunannya yang berasal dari pernikahannya dengan Marria Rudang Bako, Leang Nagurasta, dan Boru Manurung, mempengaruhi pembentukan kelompok Sionom Hudon serta memperkuat garis keturunan yang melahirkan berbagai cabang marga.
- Martua Raja dengan keturunannya seperti Suhut Ni Huta, Tuan Sirimbang, dan Hapotan, turut memperkaya dan mengembangkan marga Simbolon.
Secara keseluruhan, kedua keturunan ini berperan dalam memperkaya sejarah dan perkembangan Punguan Simbolon, serta menjaga tradisi dan warisan budaya Batak yang telah berlangsung turun temurun.
Keturunan Simbolon Tua dan Boru Limbong memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah marga Simbolon, baik melalui Tuan Sori Raja yang menurunkan Simbolon Tuan Nahoda Raja I, Tuan Juara Bulan, Pande Sahata, dan Altong Nabegu, maupun Martua Raja yang menurunkan Suhut Ni Huta, Tuan Sirimbang, dan Hapotan. Kedua garis keturunan ini diakui sebagai bagian dari Si Pitu Sohe, dan mereka tetap memainkan peran penting dalam keberlanjutan dan pengakuan atas marga Simbolon dalam masyarakat Batak.
Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Simbolon
Marga Simbolon merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.
Marga Simbolon termasuk dalam kelompok marga Pomparanni Raja Nai Ambaton (Parna).