Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Hutagaol

Marga Hutagaol: Warisan Tuan Marruji, Generasi ke-7 dari Si Raja Batak. Marga Hutagaol merupakan turunan dari marga Pohan.


Tugu Tuan Marruji Hutagaol
Tugu Tuan Marruji Hutagaol
Tugu Tuan Marruji terletak di Parsuratan, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia
Source: googleusercontent.com
Author: Charles hutagaol
Marga Hutagaol adalah marga yang diwariskan oleh Tuan Marruji. Tuan Marruji adalah Generasi ke-7 dari Si Raja Batak. Marga Hutagaol merupakan turunan dari marga Pohan. Marga Hutagaol berasal dari Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia Marga ini digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Hutagaol

Marga Hutagaol merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Marga Hutagaol termasuk dalam kelompok marga Tuan Somanimbil.

Marga Hutagaol berasal dari Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia

Mataniari Binsar dari Hutagaol adalah Marga Pasaribu, karena Boru Pasaribu istrinya, merupakan keturunan dari marga tersebut.

Marga Hutagaol marpadan atau ikrar janji dengan marga Aruan sesuai dengan kebiasaan tradisi Batak, marga yang marpadan tidak dapat saling menikahi, hal ini bisa saja berubah jika ada kesepakatan kembali antar marga tersebut.

Marga Hutagaol memiliki tugu sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur mereka di daerah asalnya, seperti halnya beberapa marga Batak lainnya. Tugu marga Hutagaol dapat ditemukan di Parsuratan, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia.

Marga Hutagaol umumnya didominasi oleh individu yang berkeyakinan Kristen dan Islam, namun ada juga sebagian yang beragama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, termasuk kepercayaan lokal serta keyakinan lainnya.

Keturunan marga Hutagaol adalah anggota keluarga dari generasi-generasi berikutnya yang masih memiliki garis keturunan dari Tuan Marruji. Anak dari Tuan Marruji adalah Raja Napide dan Paturugun.

Selasa, 22 September 2020, 09:08 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah