Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Raja Mardongan: Sejarah dan Asal-usul Marga Pardosi

Raja Mardongan: Anak Raja Mangarobean yang mewariskan marga Pardosi.


Raja Ompu Dongan Pardosi
Raja Ompu Dongan Pardosi
Dahulu, Raja Mardongan Pardosi adalah seorang keturunan marga Siagian. Namun, karena perselisihan dengan saudaranya dari marga Siagian, khususnya keturunan Raja Mangarobean Siagian, Raja Mardongan memilih untuk mengganti marganya menjadi Pardosi. Perselisihan inilah yang melahirkan marga baru, yakni Pardosi, yang asal-usulnya tetap dari marga Siagian.
Source: ebatak.com
Author: Christoper Pardosi

Raja Mardongan adalah salah satu leluhur Bangso Batak yang mewariskan marga Pardosi kepada keturunannnya. Raja Mardongan merupakan Generasi Ke-12 dari Si Raja Batak.

Raja Mardongan memiliki 5 orang anak laki-laki, yaitu Raja Urang, Raja Hujur Batu, Raja Pamahar, Raja Ledung dan Raja Manorsa.

Ayah dari Raja Mardongan Pardosi adalah Raja Mangarobean

Ibu dari Raja Mardongan adalah Parbobolan Boru Naiborhu

Raja Mardongan adalah keturunan dari Raja Siagian yang berasal dari Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia

Opung Suhut Doli (Kakek dari ayah) dari Raja Mardongan adalah Raja Situtu

Opung Suhut Boru (Nenek dari ayah) dari Raja Mardongan Tidak ditemukan

Opung Bao Doli (Kakek dari ibu) dari Raja Mardongan Tidak ditemukan

Opung Bao Boru (Nenek dari ibu) dari Raja Mardongan Tidak ditemukan

Raja Mardongan memiliki 2 orang istri, yaitu Nai Raja Urang dan Boru Naiborhu (Nai Hujur Batu)

Amangtua/ Amanguda dari Raja Mardongan adalah Raja Nabuttu, Raja Ginjang, Raja Sijau, Raja Paledang dan Raja Ujung, perlu diketahui, amangtua/ amanguda adalah saudara laki-laki dari ayah, mereka adalah saudara laki-laki dari ayah Raja Mardongan yaitu Raja Mangarobean. Jadi, Raja Mardongan memanggil amangtua/ amanguda kepada seluruh saudara laki-laki dari ayahnya, atau anak laki-laki dari opung suhut nya, yaitu Raja Situtu

Berdasarkan data tarombo yang tercatat di eBatak.com, Opung Suhut Raja Mardongan, yaitu Raja Situtu tidak memiliki boru. Dengan demikian, Raja Mardongan tidak memiliki Namboru

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan informasi Bonatulang dari Raja Mardongan. Perlu diketahui, Bonatulang adalah tulang dari Ayah, kita sudah memiliki informasi terkait ayah Raja Mardongan yaitu Raja Mangarobean. Namun kita belum memiliki informasi terkait siapa Opung Suhut Borunya (Ibu dari Raja Mangarobean), untuk menemukan siapa Bonatulang Raja Mardongan kita harus mendapatkan informasi tentang Opung Suhut Borunya.

Sayangnya, kami belum menemukan informasi tentang Bonaniari dari Raja Mardongan. Namun, kami telah menemukan Ibu Raja Suma Sangkut Siagian, yaitu Boru Pasaribu. Tetapi kami belum mengetahui siapa orang tuanya. Bonaniari adalah tulang dari opung dari pihak Ayah. Sebagaimana diketahui, Raja Suma Sangkut Siagian adalah opung suhut dari Raja Mangarobean, yang merupakan ayah dari Raja Mardongan. Oleh karena itu, kami perlu menemukan orang tua dari Boru Pasaribu, karena anak laki-laki dari orang tua Boru Pasaribu inilah Bonaniari dari Raja Mardongan.

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan informasi Tulang dari Raja Mardongan. Perlu diketahui, Tulang adalah saudara laki-laki dari ibu, kita sudah memiliki informasi terkait ibu Raja Mardongan yaitu Parbobolan Boru Naiborhu. Namun kita belum memiliki informasi terkait siapa Opung Baonya (Orangtua dari Parbobolan Boru Naiborhu), untuk menemukan siapa Tulang Raja Mardongan kita harus mendapatkan informasi tentang Opung Baonya. Sebab tulang Raja Mardongan adalah anak laki-laki dari Opung Baonya

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan informasi Tulang Rorobot dari Raja Mardongan. Perlu diketahui, Tulang Rorobot adalah tulang dari Ibu, kita sudah memiliki informasi terkait Ibu Raja Mardongan yaitu Parbobolan Boru Naiborhu. Namun kita belum memiliki informasi terkait siapa Opung Bao Borunya (Ibu dari Parbobolan Boru Naiborhu), untuk menemukan siapa Tulang Rorobot Raja Mardongan kita harus mendapatkan informasi tentang Opung Bao Borunya.

Minggu, 16 Maret 2025, 02:30 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah