Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Pintu Batu

Marga Pintu Batu: Warisan Batu Raja, Generasi ke-6 dari Si Raja Batak. Marga Pintu Batu merupakan turunan dari marga Silalahi.


Keturanan Raja Silahisabungan
Keturanan Raja Silahisabungan
Tugu dan makam Raja Silahisabungan, yang juga dikenal sebagai TUMARAS, adalah cagar budaya Batak yang terletak di desa Silalahi III, Silahisabungan, Dairi, dan diresmikan pada 27 November 1981. TUMARAS menjadi simbol pemersatu dan identitas bagi marga Silalahisabungan, serta tempat ziarah untuk menghormati leluhur.
Source: ebatak.com
Author: Regina
Marga Pintu Batu adalah marga yang diwariskan oleh Batu Raja. Batu Raja adalah Generasi ke-6 dari Si Raja Batak. Marga Pintu Batu merupakan turunan dari marga Silalahi. Marga Pintu Batu berasal dari Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Indonesia Marga ini digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Pintu Batu

Marga Pintu Batu merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Marga Pintu Batu termasuk dalam kelompok marga Silahi Sabungan.

Marga Pintu Batu berasal dari Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Indonesia

Mataniari Binsar dari Pintu Batu adalah Marga Sinaga, karena Bunga Pandan boru Sinaga istrinya, merupakan keturunan dari marga tersebut.

Tidak ditemukan data terkait padan marga Pintu Batu.

Makam leluhur marga Pintu Batu dapat ditemukan di Jalan Tugu Makam Raja Desa, Silalahi III, Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Indonesia.

Marga Pintu Batu umumnya didominasi oleh individu yang berkeyakinan Kristen dan Islam, namun ada juga sebagian yang beragama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, termasuk kepercayaan lokal serta keyakinan lainnya.

Keturunan marga Pintu Batu adalah anggota keluarga dari generasi-generasi berikutnya yang masih memiliki garis keturunan dari Batu Raja. Anak dari Batu Raja adalah Hutabalian, Lumbanpea dan Sigiro.

Selasa, 22 September 2020, 09:08 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah