Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Raja Tambun: Sejarah dan Asal-usul Marga Tambun

Raja Tambun: Anak Silahi Sabungan dan Boru Similing - Iling yang mewariskan marga Tambun.


Tugu Raja Tambun Op Raja Tano
Tugu Raja Tambun Op Raja Tano
Tugu Raja Tambun terletak di Parsaoran Sibisa, Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia.
Source: ebatak.com
Author: Regina

Kelahiran Tambun Raja

Saat Raja Silahisabungan diundang ke negeri Sibisa oleh Raja Magarerak, ia berhasil menyembuhkan penyakit yang diderita oleh putri Raja, yang bernama Boru Milingiling atau Similingiling. Sebelumnya, telah ada kesepakatan antara Raja Silahisabungan dan Raja Magarerak yang menyatakan bahwa jika Similingiling sembuh, maka Raja Silahisabungan akan memperistri sang putri. Meskipun usia keduanya terpaut sangat jauh, bahkan Similingiling sudah terbiasa memanggil Raja Silahisabungan dengan sebutan amang boru (oom), hubungan tersebut akhirnya terjalin. Namun, peristiwa lain terjadi ketika Similingiling mengandung. Raja Mangarerak meminta agar Raja Silahisabungan segera meninggalkan negeri Sibisa. Dengan berat hati, Raja Silahisabungan sepakat, namun ia meminta waktu hingga Similingiling melahirkan. Setelah kelahiran anak tersebut, Raja Silahisabungan segera memboyong bayi itu kembali ke Huta Lahi.

Di Huta Lahi, sang bayi diberi nama Tambun Raja. Setelah beranjak dewasa, Tambun Raja kembali menemui ibunya dan Tulang-nya di Sibisa. Kemudian, ia menetap di Sigotom, Sibisa, dan menikahi pariban.nya, Pinta Omas boru Manurung. Oleh keturunannya, Tambun Raja dikenal dengan sebutan Si Raja Tambun. Keturunannya kemudian memakai marga Tambun.

Tentang Raja Tambun Kembali Ke Sibisa, Dari kedelapan (8) anak-anak Raja Silahisabungan diatas, tujuh (7) diantaranya berkembang di tanah (bius) yang dinamakan Silalahi Nabolak (otonomi Dairi: sekarang), sedangkan satu (1) lainnya, adalah Tambun Raja, memilih kembali menemui ibunya dan menetap / tinggal disana, di negeri Sibisa Toba (Porsea. Di Sibisa, Tambun Raja semakin familiar dikata Raja Tambun). Ia menikah dengan putri pamannya sendiri (klan Manurung) dan memiliki keturunan Marga Tambun. Salah satu keturunan marga Tambun (Tambun Koling) di Toba Balige kesudahan menurunkan marga Tambunan untuk keturunannya.

Perihal Tambun dan Tambunan

Tambunan adalah nama salah satu marga keturunan TambunRaja ( Raja Tambun ), keturunan Raja Silalahi Sabungan, Tambunan adalah marga keturunan dari Tambun, juga merupakan nama daerah atau wilaya yang berada di tepi danau Toba – Sumatera Utara. Dalam Tarombo Raja Silahi Sabungan, Tambunraja kembali ke Sibisa dan bertemu dengan Similingiling - Putri Raja Managarerak ( Leluhur marga Manurung ) - yaitu ibu yang melahirkannya. Di Sibisa, Tambunraja dipanggil dengan nama Siraja Tambun. Siraja Tambun kemudian menikahi putri pamannya sendiri – marga Manurung - yaitu Pintahaomasan Boru Manurung. Dari hasil perkawinan mereka, Siraja Tambun memiliki 3 anak , yaitu : Tambun Mulia , Tambun Saribu dan Tambun Marbun

Pada generasi ini, baik keturunan Tambun Mulia, Tambun Saribu, Tambun Marbun, keturunan mereka memakai marga Tambun sampai hari ini. Tambun Mulia kemudian memiliki 2 anak, yaitu : Tambun Uluan and Tambun Holing. Disebut Tambun Uluan karena ia tinggal di Uluan. Keturunannya sampai hari ini tetap memakai marga Tambun sebagai marga keturunannya.

Tambun Holing kemudian membuka lahan pemukiman untuk didiami dan menamakannya Huta Tambunan. Disini, Tambun Holing memiliki 3 anak, yaitu : Raja Pagar Aji, Tuan Ujung Sunge dan Datu Tambunan Toba. Sekarang ini, Tambunan juga terbagi dalam 3 Wilayah , yaitu desa Tambunan Lumban Pea, desa Tambunan Lumban Gaol dan Desa Tambunan Baruara. Ketiga desa inilah Desa Tambunan, di tepi Danau Toba. Masing-masing keturunan mereka tetap menggunakan marga Tambunan. Konon, salah satu keturunan Tambunan Raja Pagar Aji – bernama Mata Sopiak- kemudian merantau ke Angkola-Mandailing dan berganti marga menjadi Daulay di sana"

Datu Tambunan Toba kemudian memiliki 3 orang anak, yaitu : Raja Baruara , Lumban Pea and Lumban Gaol. Dari keturunan ke 3 anak Datu Tambunan Toba inilah kemudian terlahir marga Tambunan, yaitu : Tambunan Baruara, Lumbanpea dan Lumbangaol. Jadi sangat jelas diketahui bahwa marga Tambunan adalah merupakan marga turunan dari marga Tambun. Lebih jelas lagi, semua marga Tambunan berasal dari satu daerah - bukan dari Samosir - yaitu desa Tambunan, yaitu Desa Tambunan Lumban Pea, Desa Tambunan Lumban Gaol dan Desa Tambunan Baruara

Raja Tambun adalah salah satu leluhur Bangso Batak yang mewariskan marga Tambun kepada keturunannnya. Raja Tambun merupakan Generasi Ke-6 dari Si Raja Batak. Raja Tambun dikenal juga dengan nama Tambun Raja.

Raja Tambun memiliki 3 orang anak laki-laki, yaitu Tambun Mulia, Tambun Saribu dan Tambun Marbun.

Ayah dari Raja Tambun adalah Silahi Sabungan

Ibu dari Raja Tambun adalah Boru Similing - Iling

Raja Tambun berasal dari Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia

Tugu Raja Tambun terletak di Parsaoran Sibisa, Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia.

Opung Suhut Doli (Kakek dari ayah) dari Raja Tambun adalah Tuan Sorbadibanua

Opung Suhut Boru (Nenek dari ayah) dari Raja Tambun adalah Nai Anting Malela

Opung Bao Doli (Kakek dari ibu) dari Raja Tambun adalah Raja Mangarerak

Opung Bao Boru (Nenek dari ibu) dari Raja Tambun adalah Si Boru Hutahot

Raja Tambun memiliki seorang istri, yaitu Pinta Haomasan

Amangtua/ Amanguda dari Raja Tambun adalah Sibagotni Pohan, Sipaettua, Raja Oloan, Raja Hutalima, Raja Sobu, Raja Sumba dan Raja Nai Pospos, perlu diketahui, amangtua/ amanguda adalah saudara laki-laki dari ayah, mereka adalah saudara laki-laki dari ayah Raja Tambun yaitu Silahi Sabungan. Jadi, Raja Tambun memanggil amangtua/ amanguda kepada seluruh saudara laki-laki dari ayahnya, atau anak laki-laki dari opung suhut nya, yaitu Tuan Sorbadibanua

Berdasarkan data tarombo yang tercatat di eBatak.com, Opung Suhut Raja Tambun, yaitu Tuan Sorbadibanua tidak memiliki boru. Dengan demikian, Raja Tambun tidak memiliki Namboru

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan informasi Bonatulang dari Raja Tambun. Perlu diketahui, Bonatulang adalah tulang dari Ayah, Kita sudah memiliki informasi terkait ayah Raja Tambun yaitu Silahi Sabungan. Lalu kita sudah menemukan Opung Suhut Borunya yaitu Nai Anting Malela. Namun kita belum mendapatkan informasi terkait siapa orang tua dari Opung Suhut Borunya tersebut. Untuk menemukan siapa Bonatulang Raja Tambun kita harus mendapatkan informasi tentang orang tua dari Opung Suhut Borunya. Sebab, Bonatulang dari Raja Tambun adalah tulang dari ayahnya, dan itu berarti saudara laki-laki dari Opung Suhut Borunya

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan informasi Bonaniari dari Raja Tambun. Perlu diketahui, Bonaniari adalah tulangnya opung dari Ayah, Kita sudah memiliki informasi terkait ayah Raja Tambun yaitu Silahi Sabungan. Lalu kita sudah menemukan Opung Suhut Dolinya yaitu Tuan Sorbadibanua. Namun kita belum mendapatkan informasi terkait siapa Ibu dari Opung Suhut Dolinya tersebut.

Tulang dari Raja Tambun adalah Raja Toga Manurung. Tulang adalah saudara laki-laki dari Ibu. Seperti diketahui Raja Toga Manurung adalah saudara laki-laki dari Boru Similing - Iling, ibu dari Raja Tambun. Dengan kata lain, Raja Tambun mar Tulang kepada anak laki-laki dari opung bao nya, yaitu Raja Mangarerak.

Tulang Rorobot dari Raja Tambun adalah Saribu Raja II, Raja Sipahutar, Siraja Hatioran dan Si Raja Tanjung. Tulang Rorobot adalah tulang dari Ibu. Mereka adalah tulang dari Boru Similing - Iling, Ibu dari Raja Tambun. Jadi, Raja Tambun mar Tulang Rorobot kepada anak laki-laki dari Datu Taladibabana.

Sabtu, 26 September 2020, 20:47 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah