Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Dolok Saribu: Sejarah dan Asal-usul Marga Dolok Saribu

Dolok Saribu: Ayah Patada Guru yang mewariskan marga Dolok Saribu.


Tugu Dolok Saribu
Tugu Dolok Saribu
Tugu Dolok Saribu terletak di Naga Timbul, Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia
Source: bedahnusantaraindonesia.co.id
Author: Hunter

Asal Nama Dolok Saribu

Nama Dolok Saribu diberikan oleh Kakek atau Oppungnya yang bernama Raja Parmahan. Saat itu Raja Parmahan mencari anak bungsunya yang bernama Sinabutar yang sudah lama merantau ke daerah Sibisa dan tidak pernah pulang. Dalam pencariannya itu Raja Parmahan melewati banyak Gunung/Bukit, sehingga sewaktu Raja Parmahan bertemu dengan anaknya Sinabutar, ternyata telah memiliki seorang anak laki-laki dari istrinya yang bernama Pintaomas boru Manurung, dan diberikanlah nama cucunya tersebut Dolok Saribu, dimana makna nama tersebut dikarenakan dia telah melewati kurang lebih seribu dolok/bukit untuk menemui anaknya tersebut.

Dolok Saribu adalah salah satu leluhur Bangso Batak yang mewariskan marga Dolok Saribu kepada keturunannnya. Dolok Saribu merupakan Generasi Ke-10 dari Si Raja Batak.

Dolok Saribu memiliki seorang anak laki-laki, yaitu Patada Guru.

Ayah dari Dolok Saribu Dolok Saribu adalah Sinabutar

Sayangnya, hingga saat ini belum ada catatan atau informasi yang berhasil ditemukan terkait siapa yang menjadi ibu dari Dolok Saribu. Meski pencarian terus dilakukan dan berbagai sumber telah dikaji, detail mengenai sosok ibunya masih belum terungkap.

Dolok Saribu berasal dari Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia

Tugu Dolok Saribu terletak di Naga Timbul, Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia.

Opung Suhut Doli (Kakek dari ayah) dari Dolok Saribu adalah Raja Bungabunga

Opung Suhut Boru (Nenek dari ayah) dari Dolok Saribu Tidak ditemukan

Opung Bao Doli (Kakek dari ibu) dari Dolok Saribu Tidak ditemukan

Opung Bao Boru (Nenek dari ibu) dari Dolok Saribu Tidak ditemukan

Dolok Saribu memiliki seorang istri, yaitu Bunga Rumondang Sirait

Amangtua/ Amanguda dari Dolok Saribu adalah Sinaloho, Sinagiro dan Sinabang, perlu diketahui, amangtua/ amanguda adalah saudara laki-laki dari ayah, mereka adalah saudara laki-laki dari ayah Dolok Saribu yaitu Sinabutar. Jadi, Dolok Saribu memanggil amangtua/ amanguda kepada seluruh saudara laki-laki dari ayahnya, atau anak laki-laki dari opung suhut nya, yaitu Raja Bungabunga

Berdasarkan data tarombo yang tercatat di eBatak.com, Opung Suhut Dolok Saribu, yaitu Raja Bungabunga tidak memiliki boru. Dengan demikian, Dolok Saribu tidak memiliki Namboru

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan informasi Bonatulang dari Dolok Saribu. Perlu diketahui, Bonatulang adalah tulang dari Ayah, kita sudah memiliki informasi terkait ayah Dolok Saribu yaitu Sinabutar. Namun kita belum memiliki informasi terkait siapa Opung Suhut Borunya (Ibu dari Sinabutar), untuk menemukan siapa Bonatulang Dolok Saribu kita harus mendapatkan informasi tentang Opung Suhut Borunya.

Sayangnya, kami belum menemukan informasi tentang Bonaniari dari Dolok Saribu. Namun, kami telah menemukan Ibu Rumasondi, yaitu Nagok boru Purba Siboro. Tetapi kami belum mengetahui siapa orang tuanya. Bonaniari adalah tulang dari opung dari pihak Ayah. Sebagaimana diketahui, Rumasondi adalah opung suhut dari Sinabutar, yang merupakan ayah dari Dolok Saribu. Oleh karena itu, kami perlu menemukan orang tua dari Nagok boru Purba Siboro, karena anak laki-laki dari orang tua Nagok boru Purba Siboro inilah Bonaniari dari Dolok Saribu.

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan informasi Tulang dari Dolok Saribu. Perlu diketahui, Tulang adalah saudara laki-laki dari ibu. Kita harus menemukan informasi tentang ibu Dolok Saribu untuk menemukan siapa Tulangnya.

Sayangnya, kita tidak dapat menemukan informasi Tulang Rorobot dari Dolok Saribu. Perlu diketahui, Tulang Rorobot adalah tulang dari Ibu. Kita harus menemukan informasi tentang Ibu Dolok Saribu untuk menemukan siapa Tulang Rorobotnya.

Selasa, 30 Agustus 2022, 17:01 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah