Sejarah dan Silsilah Marga Peranginangin
Marga Peranginangin: Marga etnis Batak dari suku Karo.

Ebatak | Ensiklopedia Batak
Marga Peranginangin merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Karo.
Perangin-angin adalah salah satu dari lima induk merga dalam sistem kekerabatan tradisional Karo yang disebut Merga Silima. Merga ini memiliki sejarah dan struktur sosial yang kompleks, serta aturan-aturan adat yang kuat dalam menentukan relasi sosial, termasuk dalam hal pernikahan.
Dalam masyarakat Karo, tidak semua sub-merga dari induk merga Perangin-angin dapat saling menikah. Beberapa sub-merga memiliki hubungan khusus yang memungkinkan atau melarang pernikahan berdasarkan kesepakatan adat.
Contoh:
- Perangin-angin Ulunjandi boleh menikah dengan Perangin-angin Sebayang.
- Perangin-angin Pinem tidak diperbolehkan menikah dengan Perangin-angin Sebayang.
Ada juga perjanjian adat yang disebut "sejandi", yaitu perjanjian antara dua merga atau sub-merga yang menyatakan larangan saling menikahi, seperti:
- Sembiring Tekang dan Karo-karo Sinulingga
- Karo-karo Sitepu dan Perangin-angin Sebayang
Sub-Merga Perangin-angin
Merga Perangin-angin terdiri dari 18 sub-merga, masing-masing dengan daerah asal atau penyebarannya, serta kadang memiliki panggilan rurun (panggilan kekeluargaan):
- Mano – Dapat ditemui di Pergendangen.
- Sebayang – Menyebar di Perbesi, Kuala, Gunung, dan Kuta Gerat.
- Pencawan – Dapat dijumpai di Perbesi.
- Sinurat – Menetap di Kerenda dan Beganding.
- Perbesi – Tersebar di Seberaya, Kutabuluh, dan Jinambun.
- Ulunjandi – Bermukim di Juhar.
- Penggarun – Dapat ditemui di Susuk.
- Pinem
- Uwir – Ditemui di Singgamanik.
- Laksa – Tersebar di Juhar.
- Singarimbun – Menyebar di Mardingding, Kutambaru, dan Temburun.
- Keliat – Dapat ditemukan di Mardingding.
- Kacinambun – Mendirikan kampung bernama Kacinambun, asal-usul sub-merga ini.
- Bangun – Menetap di Payung, Batukarang, Perbesi, dan Munte.
- Tanjung – Ditemui di Pernampen dan Berastepu.
- Menjerang – Dapat ditemukan di Batukarang dan Perbesi.
- Namohaji – Bermukim di Kutabuluh.
- Sukatendel – Berasal dari kampung bernama Sukatendel.
Merga Perangin-angin, seperti induk merga lainnya dalam tradisi Karo, bukan sekadar identitas genealogis, tapi juga sistem sosial dan budaya yang membentuk cara hidup dan hubungan antarwarga. Sub-merga yang tersebar di berbagai wilayah menunjukkan kekayaan sejarah migrasi dan adaptasi masyarakat Karo di berbagai tempat.