Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Hutabarat

Marga Hutabarat: Warisan Raja Hutabarat, Generasi ke-8 dari Si Raja Batak. Marga Hutabarat merupakan turunan dari marga Hasibuan.


ebatak.com
ebatak.com
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Marga Hutabarat adalah marga yang diwariskan oleh Raja Hutabarat. Raja Hutabarat adalah Generasi ke-8 dari Si Raja Batak. Marga Hutabarat merupakan turunan dari marga Hasibuan. Marga Hutabarat berasal dari Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia Marga ini digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Hutabarat

Marga Hutabarat merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Marga Hutabarat termasuk dalam kelompok marga Siopat Pisoran.

Marga Hutabarat berasal dari Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia

Tidak ditemukan data terkait Mataniari Binsar dari Hutabarat karena belum ada data Raja Hutabarat menikah dengan siapa.

Marga Hutabarat marpadan atau ikrar janji dengan marga Silaban sesuai dengan kebiasaan tradisi Batak, marga yang marpadan tidak dapat saling menikahi, hal ini bisa saja berubah jika ada kesepakatan kembali antar marga tersebut.

Marga Hutabarat memiliki tugu sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur mereka di daerah asalnya, seperti halnya beberapa marga Batak lainnya. Tugu marga Hutabarat dapat ditemukan di Jl. Raja Johannes Hutabarat, Huta Toruan X, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia.

Marga Hutabarat umumnya didominasi oleh individu yang berkeyakinan Kristen dan Islam, namun ada juga sebagian yang beragama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, termasuk kepercayaan lokal serta keyakinan lainnya.

Keturunan marga Hutabarat adalah anggota keluarga dari generasi-generasi berikutnya yang masih memiliki garis keturunan dari Raja Hutabarat. Anak dari Raja Hutabarat adalah Hutabarat Sosunggulon, Hutabarat Hapoltahan dan Hutabarat Pohan.

Selasa, 22 September 2020, 09:08 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah