Ompu Jelak Maribur: Sejarah dan Asal-usul Marga Haromunthe

Ompu Jelak Maribur (Datu Parultop) keturunan Munte Tua menikah boru dari marga Tamba Lumban Tonga-Tonga maka sejak itulah keturunan Ompu Djelak Maribur memanggil tulang kepada Tamba Lumban Tonga-Tonga dengan demikian maka anak keturunan Datu Parultop adalah bere Tamba Lumban Tonga-Tonga.

Ompu Jelak Maribur dan Asal Usul Marga Haromunthe

Ompu Jelak Maribur adalah seorang datu atau dukun sakti yang dikenal luas dalam tradisi masyarakat Batak. Ia mendapat julukan Raja Parultop karena kemahirannya menggunakan ultop, sejenis senjata tradisional khas Batak yang terbuat dari bambu dan dilapisi lilitan kulit lintah. Hingga kini, senjata ultop milik Ompu Jelak Maribur konon masih disimpan oleh keturunannya di Huta Sibabiat, Negeri Tamba.

Latar Belakang Keluarga

Ompu Jelak Maribur berasal dari keturunan Tuan Sorba Di Julu, atau yang juga dikenal sebagai Raja Nai Ambaton. Oleh karena itu, ia merupakan bagian dari garis keturunan marga Munthe. Dalam adat Batak, keturunan Nai Ambaton terikat pada perjanjian adat yang melarang pernikahan antar sesama keturunan saudara Nai Ambaton, yaitu antara marga Munthe, Simbolon, Tamba, dan Saragi.

Pernikahan yang Melanggar Adat

Namun, dalam perjalanannya, Raja Parultop jatuh hati kepada seorang wanita dari keturunan Tamba, yang sembuh berkat pengobatan tradisionalnya. Ia kemudian menikahi wanita tersebut, sebuah tindakan yang melanggar janji adat keturunan Nai Ambaton. Akibat pernikahan ini, Raja Parultop dianggap telah melanggar sumpah kekerabatan dan diberi sebutan baru: Haromunthe, yang secara harfiah dapat dimaknai sebagai "bukan lagi Munthe."

Lahirnya Marga Haromunthe

Sejak saat itu, keturunan dari Raja Parultop tidak lagi menggunakan marga Munthe, tetapi memakai nama baru, yaitu Haromunthe. Marga ini tetap dihormati dalam komunitas Batak karena asal-usulnya yang jelas dan kontribusi leluhur mereka dalam sejarah serta pengobatan tradisional.

Meskipun asal-usulnya terkait dengan pelanggaran adat, marga Haromunthe kini telah diakui secara luas sebagai bagian dari masyarakat Batak, dan keturunannya masih menjaga warisan budaya serta peninggalan leluhur, termasuk ultop milik Ompu Jelak Maribur.