Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Marbun

Marga Marbun: Warisan Raja Marbun, Generasi ke-6 dari Si Raja Batak. Marga Marbun merupakan turunan dari marga Nai Pospos. Marga Marbun memiliki cabang turunan marga Lumban Batu, Banjar Nahor dan Lumban Gaol.


Tugu Toga Marbun
Tugu Toga Marbun
Tugu Toga Marbun
Source: ebatak.com
Author: Regina

Setelah Raja Nai Pospos wafat, anak-anaknya mulai berpencar dari kampung halaman mereka di Dolok Imun. Perpecahan ini disebabkan oleh ketidakharmonisan hubungan antara keturunan dari Boru Pasaribu istri pertama dan Boru Pasaribu istri keduanya. Perlu diketahui bahwa kedua istri Raja Nai Pospos tersebut adalah kakak beradik.

Dalam situasi tersebut, Raja Marbun memutuskan untuk meninggalkan Dolok Imun bersama ibunya Boru Pasaribu dan seorang saudara perempuannya. Mereka juga membawa serta warisan berharga dari Raja Nai Pospos, yaitu sebuah gong (ogung) yang bernama Jeret.

Selama perjalanan mereka mencari tempat tinggal baru, Raja Marbun dan rombongannya sempat singgah sementara waktu di Silaban Rura, Pansur Natolu. Di tempat persinggahan ini, saudara perempuan Raja Marbun kemudian menikah dengan seseorang yang berasal dari Silaban. Pada akhirnya, Raja Marbun memilih untuk menetap dan mendirikan perkampungan pertama di Parmonangan, yang terletak di Bakara. Saat ini, Parmonangan, Bakara, merupakan nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Marga Marbun adalah marga yang diwariskan oleh Raja Marbun. Raja Marbun adalah Generasi ke-6 dari Si Raja Batak. Marga Marbun merupakan turunan dari marga Nai Pospos. Marga Marbun memiliki cabang turunan marga Lumban Batu, Banjar Nahor dan Lumban Gaol.Marga Marbun berasal dari Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia Marga ini digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Marbun

Marga Marbun merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Marga Marbun termasuk dalam kelompok marga Nai Pospos.

Marga Marbun berasal dari Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia

Mataniari Binsar dari Marbun adalah Marga Pasaribu, karena Boru Pasaribu istrinya, merupakan keturunan dari marga tersebut.

Marga Marbun marpadan atau ikrar janji dengan marga Sihotang sesuai dengan kebiasaan tradisi Batak, marga yang marpadan tidak dapat saling menikahi, hal ini bisa saja berubah jika ada kesepakatan kembali antar marga tersebut.

Marga Marbun memiliki tugu sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur mereka di daerah asalnya, seperti halnya beberapa marga Batak lainnya. Tugu marga Marbun dapat ditemukan di Bagas Parsadaan Toga Marbun, Marbun Tonga Marbun Dolok, Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia.

Marga Marbun umumnya didominasi oleh individu yang berkeyakinan Kristen dan Islam, namun ada juga sebagian yang beragama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, termasuk kepercayaan lokal serta keyakinan lainnya.

Keturunan marga Marbun adalah anggota keluarga dari generasi-generasi berikutnya yang masih memiliki garis keturunan dari Raja Marbun. Anak dari Raja Marbun adalah Raja Lumban Batu, Raja Banjarnahor dan Lumban Gaol.

Selasa, 22 September 2020, 09:08 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah