Guru Tateabulan dan Sibasoburning dalam Mitologi Batak
Legenda Guru Tateabulan dan Sibasoburning: Pusaka, Keturunan, dan Keberagaman dalam Mitologi Batak

Di atas Desa Sianjur Mulamula, terdapat sebuah bangunan bernama Sopo Guru Tatea Bulan, yang dibangun di bukit untuk menghormati Guru Tatea Bulan dan anak-anaknya. Bangunan ini dilengkapi dengan sejumlah patung sakral.
Source: wikipedia.org
Author: Səraphic
Dalam mitologi Batak, dua tokoh yang sangat dihormati dan memiliki pengaruh besar dalam sejarah Batak adalah Guru Tateabulan dan Sibasoburning. Kisah mereka berakar dari cerita lisan yang telah diwariskan turun-temurun, dan menjadi bagian penting dalam pembentukan budaya serta marga-marga Batak yang ada hingga sekarang. Guru Tateabulan dikenal sebagai sosok yang memiliki ilmu kesaktian luar biasa, sementara Sibasoburning, istrinya, diyakini sebagai putri jadi-jadian, atau dalam bahasa Batak disebut "Boru ni Homang". Kisah pertemuan dan perkawinan mereka memperlihatkan hubungan yang erat antara kekuatan spiritual dan transformasi sosial dalam budaya Batak.
Guru Tateabulan tidak hanya dikenal karena kesaktiannya, tetapi juga karena warisan benda-benda pusaka yang diterimanya semasa remaja. Warisan tersebut meliputi tombak siringis, batu martaha, dan cincin yang dapat dipakai pada semua jari tangannya, yang semuanya simbol kekuatan dan kewibawaan. Dari sisi mistis, benda-benda ini menggambarkan kekuatan yang dimiliki Guru Tateabulan, yang tidak hanya dihargai oleh masyarakat Batak, tetapi juga oleh dunia gaib.
Dalam perkawinan mereka, Guru Tateabulan dan Sibasoburning memiliki sembilan anak, yang terdiri dari lima anak laki-laki dan empat anak perempuan. Setiap anak ini membawa warisan dan peran mereka dalam masyarakat Batak, mengarah pada pembentukan marga-marga Batak yang ada saat ini. Namun, kisah anak bungsu mereka, Nantinjo, membawa keunikan tersendiri. Nantinjo dikenal sebagai "banci" atau waria pertama dalam legenda Batak, sebuah cerita yang menyentuh tentang perbedaan dan keberagaman dalam budaya Batak yang juga sangat penting untuk dipahami.