Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Tugu Aritonang: Ikon Budaya Tapanuli Utara

Monumen Aritonang, merupakan simbol kebanggaan marga Aritonang


Tugu Aritonang
Tugu Aritonang
Tugu Toga Aritonang di Aritonang, Muara, Tapanuli Utara.
Source: googleusercontent.com
Author: Yason Rajagukguk

Tugu Toga Aritonang, atau dikenal juga sebagai Monumen Aritonang, merupakan simbol kebanggaan marga Aritonang yang berdiri megah di Desa Aritonang (Dolok Ambar), Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Berlokasi sekitar 1.000 meter dari bibir Danau Toba, tugu ini menawarkan pemandangan indah yang memanjakan mata.

Tugu setinggi 33 meter ini diresmikan pada 11-12 Maret 2014 oleh punguan (perkumpulan) marga Aritonang, yang terdiri dari Ompu Sunggu, Rajagukguk, dan Simare-mare. Dibangun untuk mengenang serta menghormati leluhur, tugu ini juga menjadi pengingat nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.

AdBlock Terdeteksi!

Mohon nonaktifkan AdBlock agar bisa mengakses seluruh konten. Kami bergantung pada iklan untuk terus berjalan.

Menunggu AdBlock dinonaktifkan...

Daftar Isi

Toga Aritonang
Toga Aritonang<br>Marga Aritonang kebanyakan bermukim di daerah Muara yang terletak di pesisir timur Danau Toba dan juga terdapat di Pulau Sibandang, Barus, dan Humbang Hasundutan di Sumatera Utara<br>Source: ebatak.com<br>Author: Regina

Seperti namanya, Tugu Aritonang didirikan oleh keturunan Raja Lontung ke-6, yaitu marga Aritonang. Keberadaan monumen ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan serta melestarikan adat dan budaya Batak yang kaya akan filosofi kehidupan.

Desain tugu ini mengandung banyak simbol budaya. Warna putih mendominasi bangunan, dipadukan dengan tiga warna khas Batak, yaitu merah, hitam, dan putih. Ketiga warna ini melambangkan Debata Natolu, yaitu Batara Guru, Sori So Haliapan, dan Bala Bulan, yang merupakan konsep ketuhanan dalam kepercayaan masyarakat Batak.

Selain itu, pada puncak tugu terdapat tiga helai daun yang melambangkan tiga keturunan utama dari marga Aritonang, yakni Ompu Sunggu, Rajagukguk, dan Simare-mare. Simbol ini mencerminkan persatuan dan keharmonisan dalam keluarga besar Aritonang.

Tugu Aritonang tidak hanya menjadi monumen bersejarah, tetapi juga menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Tapanuli Utara. Dari atas tugu, pengunjung dapat menikmati panorama memukau Danau Toba serta perbukitan hijau di sekitarnya.

Pemerintah daerah dan komunitas setempat berencana mengembangkan kawasan ini dengan menambahkan berbagai fasilitas wisata, seperti area peristirahatan, tempat ibadah, spot foto, serta sopo godang yang akan difungsikan sebagai tempat pelaksanaan berbagai kegiatan adat dan budaya.

Untuk mencapai lokasi Tugu Aritonang, wisatawan dapat menempuh perjalanan darat selama 7-8 jam dari Kota Medan. Alternatif lainnya adalah menggunakan transportasi udara dari Bandara Kualanamu ke Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, yang berlokasi tidak jauh dari tugu.

Kamis, 01 Januari 1970, 07:00 | Senin, 24 Maret 2025, 10:44 | oleh Regina

Napak Tilas