Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Sibagariang

Marga Sibagariang: Warisan Donda Hopol, Generasi ke-6 dari Si Raja Batak. Marga Sibagariang merupakan turunan dari marga Nai Pospos.


Tugu Donda Hopol Sibagariang di Desa Lumban Tongatonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia
Tugu Donda Hopol Sibagariang di Desa Lumban Tongatonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia
Sibagariang adalah salah satu marga Batak Toba yang termasuk keturunan Raja Naipospos. Marga ini diwariskan oleh Donda Hopol, putra sulung Raja Naipospos
Source: ebatak.com
Author: Regina

Pada awalnya, keturunan Donda Hopol menggunakan marga Sinagabariang. Hal ini tercatat dalam berbagai literatur silsilah Batak yang menyebutkan bahwa marga Sinagabariang memang dipakai oleh keturunan Donda Hopol pada masa itu.

Namun, sekitar tahun 1900-an, terjadi perubahan marga dari Sinagabariang menjadi Sibagariang. Perubahan ini dilakukan berdasarkan kesepakatan para tetua dan tokoh adat. Tujuan utama perubahan ini adalah untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari, terutama agar marga tersebut tidak disamakan dengan marga Sinaga yang berasal dari garis keturunan yang berbeda.

Walaupun perlu bukti lebih lanjut, beberapa cerita dari tetua menyebutkan bahwa ada keturunan Donda Hopol yang menghapus kata "bariang" dan mengaku bermarga Sinaga. Kejadian ini menjadi salah satu alasan penting di balik perlunya perubahan marga untuk mempertegas identitas keturunan.

Salah satu nenek moyang marga Sibagariang yang dikenal bernama Guru Sohalompoan pernah merantau ke Pulau Samosir. Ia diberi gelar “Sohalompoan,” yang berarti tak tertandingi, karena ia dikenal sebagai seorang guru yang sakti dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Karena kesaktiannya, Guru Sohalompoan memutuskan untuk menetap di Pulau Samosir setelah menguji kemampuannya. Ia berketurunan di Lumban Tanding, Desa Pananggangan, Kecamatan Nainggolan. Kehadirannya di sana menjadi titik awal penyebaran keturunannya di wilayah tersebut.

Seiring waktu, keturunan Guru Sohalompoan menyebar ke daerah Urat, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir. Menariknya, meskipun mereka berasal dari keturunan Donda Hopol, sebagian besar keturunan di Pulau Samosir kini menggunakan marga Nai Pospos.

Marga Sibagariang adalah marga yang diwariskan oleh Donda Hopol. Donda Hopol adalah Generasi ke-6 dari Si Raja Batak. Marga Sibagariang merupakan turunan dari marga Nai Pospos. Marga Sibagariang berasal dari Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia Marga ini digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Sibagariang

Marga Sibagariang merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Marga Sibagariang termasuk dalam kelompok marga Nai Pospos.

Marga Sibagariang berasal dari Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia

Tidak ditemukan data terkait Mataniari Binsar dari Sibagariang karena belum ada data Donda Hopol menikah dengan siapa.

Tidak ditemukan data terkait padan marga Sibagariang.

Marga Sibagariang memiliki tugu sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur mereka di daerah asalnya, seperti halnya beberapa marga Batak lainnya. Tugu marga Sibagariang dapat ditemukan di Lumban Tonga Tonga, Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia.

Marga Sibagariang umumnya didominasi oleh individu yang berkeyakinan Kristen dan Islam, namun ada juga sebagian yang beragama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, termasuk kepercayaan lokal serta keyakinan lainnya.

Keturunan marga Sibagariang adalah anggota keluarga dari generasi-generasi berikutnya yang masih memiliki garis keturunan dari Donda Hopol. Anak dari Donda Hopol adalah Ompu Soungkapon.

Selasa, 22 September 2020, 09:08 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah