Hantu menyeramkan di tanah Batak
Begu Ganjang dikenal dengan keganasannya yang luar biasa, sering meninggalkan bekas biru di kerongkongan korbannya. Homang, dengan kekuatan fisiknya, menjadi penguasa hutan belantara dan memiliki kemampuan meniru suara manusia. Begu Ture, hantu penunggu tangga, gemar menjahili manusia dengan cara menarik kaki mereka saat menaiki atau menuruni tangga. Sementara itu, Sigulambak, dengan tawa meringkiknya yang khas, sering mengganggu anak-anak yang sedang bermain sendirian.

Kepercayaan pada makhluk halus di Batak bukan hanya sekadar cerita mitos, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai dan pandangan hidup masyarakat. Cerita tentang Begu Ganjang, Homang, Begu Ture, dan Sigulambak berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan
Source: ebatak.com
Author: Regina
Dalam khazanah budaya Batak, dunia gaib begitu lekat dengan kehidupan sehari-hari. Berbagai makhluk halus dengan karakteristik unik menghuni hutan belantara, rumah-rumah tradisional, hingga tempat-tempat terpencil. Salah satu yang paling terkenal adalah Begu Ganjang, sosok jahat yang ditakuti karena keganasannya. Selain itu, ada Homang, penjaga hutan yang kuat dan misterius, serta Begu Ture, hantu penunggu tangga yang gemar menjahili manusia. Tidak ketinggalan, Sigulambak, makhluk aneh perpaduan manusia dan hewan yang sering mengganggu anak-anak. Keberadaan makhluk-makhluk ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari mitologi Batak dan mewariskan cerita-cerita seram yang turun-temurun.
Masing-masing makhluk halus Batak memiliki karakteristik yang unik dan membedakannya dari yang lain. Begu Ganjang dikenal dengan keganasannya yang luar biasa, sering meninggalkan bekas biru di kerongkongan korbannya. Homang, dengan kekuatan fisiknya, menjadi penguasa hutan belantara dan memiliki kemampuan meniru suara manusia. Begu Ture, hantu penunggu tangga, gemar menjahili manusia dengan cara menarik kaki mereka saat menaiki atau menuruni tangga. Sementara itu, Sigulambak, dengan tawa meringkiknya yang khas, sering mengganggu anak-anak yang sedang bermain sendirian.
Kepercayaan pada makhluk halus di Batak bukan hanya sekadar cerita mitos, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai dan pandangan hidup masyarakat. Cerita tentang Begu Ganjang, Homang, Begu Ture, dan Sigulambak berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan. Selain itu, cerita-cerita ini juga digunakan untuk mendidik anak-anak agar berperilaku baik dan menghormati adat istiadat. Dengan demikian, keberadaan makhluk halus ini tidak hanya sekadar cerita seram, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam bagi masyarakat Batak.