Raja Robean Butar butar: Parturuan anak Raja Diuruk
Raja Robean: anak Raja Diuruk dan Boru Manurung, Generasi Ke-5 marga Butar butar.

Tugu Simananti Butarbutar terletak di Sampuara, Uluan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia
Source: ebatak.com
Author: Regina
Raja Robean Butarbutar adalah tokoh penting dalam sejarah keluarga Butarbutar, yang merupakan salah satu suku Batak Toba yang memiliki pengaruh besar di wilayahnya. Beliau adalah putra ketujuh dari Raja Diuruk Butarbutar (Boru Manurung), yang merupakan cucu dari Raja Simananti Butarbutar (Boru Limbong). Dalam silsilah keluarga, Raja Robean Butarbutar memiliki sejumlah putra, di antaranya adalah Ompu Jae, Ompu Ledung, Raja Wana, dan Ompu Lobang. Silsilah keluarga ini dapat dilihat dalam tugu Raja Robean Butarbutar yang terletak di Lumban Robean, Desa Partoruan Lumban Lobu, Kecamatan Bonatua Lunasi, Kabupaten Toba, yang telah diresmikan pada 29 Desember 2017.
Setelah beberapa waktu tinggal di Tulpang, Raja Robean Butarbutar memutuskan untuk pindah dan menetap di Pagar Dabolak. Lokasinya sekitar 500 meter ke hilir Aek Bang, dan sekitar 1000 meter ke arah Lumban Latong, yang terletak di seberang Aek Mandosi. Pindahnya Raja Robean Butarbutar ke Pagar Dabolak menjadi bagian penting dalam sejarah keluarga Butarbutar, karena tempat tersebut kemudian menjadi saksi dari kehidupan akhir Raja Robean Butarbutar.
Raja Robean Butarbutar meninggal dunia pada sekitar tahun 1800-an dalam usia lebih dari 120 tahun. Kepergiannya meninggalkan kisah yang menyentuh hati, terutama dalam konteks bagaimana keluarganya merawatnya dengan penuh kasih hingga akhir hidupnya.
Ketika Raja Robean Butarbutar jatuh sakit, cicitnya yang bernama Ompu Tuan Guru datang untuk menjemput dan membawanya ke Lumban Butarbutar. Tujuannya adalah agar beliau dapat dirawat dengan baik oleh Ompu Tuan Guru sampai akhir hayatnya. Setelah Raja Robean Butarbutar meninggal, beliau dimakamkan di puncak Kuburan Lama, yang terletak sekitar 300 meter ke arah utara Pagar Dabolak, di atas Lumban Simangambit.
Ompu Tuan Guru, yang merupakan pendiri Lumban Butarbutar, mengganti nama Lumban Butarbutar menjadi Lumban Robean sebagai penghormatan kepada Raja Robean Butarbutar. Nama baru ini dipilih untuk mengenang tempat tinggal Raja Robean Butarbutar pada akhir hidupnya. Hal ini menjadi simbol penghargaan terhadap jasa dan pengaruh besar yang diberikan oleh Raja Robean Butarbutar dalam sejarah keluarga dan suku Batak Toba.
Sejarah hidup dan warisan Raja Robean Butarbutar memberikan banyak pelajaran tentang rasa hormat terhadap leluhur, kekuatan silsilah keluarga, serta pentingnya menjaga tradisi dan tempat-tempat bersejarah. Tugu Raja Robean Butarbutar yang terletak di Lumban Robean kini menjadi salah satu titik penting dalam mengenang dan menghormati jasa-jasa beliau yang telah memberikan pengaruh besar bagi masyarakat setempat.
Dengan adanya peresmian tugu pada 29 Desember 2017, diharapkan generasi penerus dapat terus mengenang dan menjaga warisan yang telah ditinggalkan oleh Raja Robean Butarbutar, sehingga nilai-nilai sejarah dan budaya tetap terpelihara.