Logo Ebatak
Ebatak | Ensiklopedia Batak
Ensiklopedia Batak

Silsilah, Partuturan dan Tarombo Marga Hutajulu

Marga Hutajulu: Warisan Raja Hutajulu, Generasi ke-7 dari Si Raja Batak.


Tugu Raja Hutajulu
Tugu Raja Hutajulu
Tugu Raja Hutajulu dapat ditemukan di Lumban Bagasan, Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia
Source: facebook.com
Author: @HorasTobaHoras
Marga Hutajulu adalah marga yang diwariskan oleh Raja Hutajulu. Raja Hutajulu adalah Generasi ke-7 dari Si Raja Batak. Marga Hutajulu berasal dari Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia Marga ini digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Berikut ini adalah beberapa jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan terkait marga Hutajulu

Marga Hutajulu merupakan salah satu marga yang digunakan oleh etnis Batak dari suku Toba.

Marga Hutajulu termasuk dalam kelompok marga Sipaettua.

Marga Hutajulu berasal dari Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia

Mataniari Binsar dari Hutajulu adalah Marga Manurung, karena Harungguan Boru Manurung istrinya, merupakan keturunan dari marga tersebut.

Marga Hutajulu marpadan atau ikrar janji dengan marga Sitorus Boltok dan Sitorus sesuai dengan kebiasaan tradisi Batak, marga yang marpadan tidak dapat saling menikahi, hal ini bisa saja berubah jika ada kesepakatan kembali antar marga tersebut.

Marga Hutajulu memiliki tugu sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur mereka di daerah asalnya, seperti halnya beberapa marga Batak lainnya. Tugu marga Hutajulu dapat ditemukan di Lumban Bagasan, Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Indonesia.

Marga Hutajulu umumnya didominasi oleh individu yang berkeyakinan Kristen dan Islam, namun ada juga sebagian yang beragama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya, termasuk kepercayaan lokal serta keyakinan lainnya.

Keturunan marga Hutajulu adalah anggota keluarga dari generasi-generasi berikutnya yang masih memiliki garis keturunan dari Raja Hutajulu. Anak dari Raja Hutajulu adalah Raja Pamona Aek dan Raja Pamongkak.

Selasa, 22 September 2020, 09:08 | Rabu, 16 April 2025, 09:14 | oleh Regina

kuliner

Adat Batak

Wisata Alam

Napak Tilas

Mitologi

Sejarah