Dalam bahasa Toba, itak berarti beras, dan gurgur berarti mendidih atau membara. Secara simbolis, Itak Gurgur dianggap sebagai makanan yang memberikan semangat yang membara bagi mereka yang mengonsumsinya. Konsep ini berkaitan dengan harapan agar seseorang yang memakannya memperoleh semangat hidup yang penuh gairah dan tekad.
Dulu, Itak Gurgur tidak dimasak atau dikukus, tetapi kini, banyak yang memilih untuk mengukusnya dengan alasan kebersihan dan untuk memperkaya rasa. Walaupun demikian, cita rasa asli dan makna dari makanan ini tetap dipertahankan.
Itak Gurgur memiliki peranan penting dalam acara adat Batak, khususnya dalam ritual-ritual doa untuk memohon berkah. Pada masa lalu, makanan ini sering disajikan ketika musim kemarau panjang untuk memohon agar hujan turun, agar sawah dapat diguyur air dan hasil pertanian melimpah. Doa yang biasa diucapkan dalam acara ini adalah:
"On ma itak gurgur da Oppung. Gurgur ma gogo ni hauma nami on."
Yang berarti: "Inilah Itak Gurgur, yah Oppung. Semoga hasil sawah kami berlimpah."
Melalui doa tersebut, masyarakat Batak berharap agar hasil pertanian mereka melimpah ruah, yang sekaligus menjadi simbol rasa syukur dan harapan akan kemakmuran.
Selain digunakan dalam upacara adat, Itak Gurgur juga menjadi simbol kebersamaan dalam masyarakat Batak. Makanan ini sering disajikan pada momen-momen penting, seperti pergantian tahun atau saat keluarga berkumpul. Selain mempererat hubungan kekeluargaan, Itak Gurgur juga menjadi sarana untuk merenung, berdoa, dan menyampaikan harapan bersama untuk masa depan yang lebih baik.
Makna dari Itak Gurgur lebih dari sekadar makanan. Ia merupakan bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal dan doa yang menghubungkan masyarakat dengan alam dan Tuhan. Dalam setiap gigitannya, Itak Gurgur menyimpan harapan dan cita-cita agar segala usaha dalam hidup, khususnya dalam bertani, dapat membuahkan hasil yang berlimpah dan berkah.
Salah satu aspek yang membuat Itak Gurgur istimewa adalah kesederhanaannya. Terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapat, namun penuh dengan nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas. Di tengah perkembangan zaman, makanan tradisional ini tetap menjadi simbol penting bagi masyarakat Batak, mengingatkan mereka akan pentingnya menjaga nilai-nilai tradisi, doa, dan semangat kolektif dalam menghadapi kehidupan.
Meskipun cara pembuatan Itak Gurgur terbilang sederhana, cita rasanya tetap kaya akan makna. Makanan ini tidak hanya mengisi perut, tetapi juga memperkaya jiwa dengan doa dan harapan bagi masa depan yang lebih baik.